Terkait “Bocor” Penyelewangan Anggaran BUMN Untuk UKS, PWI Depok Mengecam Keras Dewan Kehormatan PWI

0
11
Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah mengecam keras DK PWI Pusat terkait tersebarnya informasi dugaan penyelewengan anggaran BUMN untuk pelaksanaan UKW . (Foto -Dok Ruzka Republika )

MEGAPOLITAN

“Saya mengecam keras Dewan Kehormatan (DK) PWI Pusat yang tak mampu menyelesaikan secara internal informasi yang belum tentu benar itu. Dan, harus bertanggungjawab adanya kebocoran informasi tersebut,”

Depok | JABAR | Lapan6Online : Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, menyesalkan dengan beredarnya informasi tak bertanggungjawab terkait dugaan penyelewengan anggaran yang dikucurkan BUMN untuk pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI. Kabar dugaan penyelewengan dana sponsor atau CSR BUMN tersebut sudah menjadi santapan berbagai media.

Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah dalam keterangannya yang diterima Redaksi KopiPagi (Media Group Jaringan Lapan6Online,red), pada Kamis (11/04/2024), mengecam keras Dewan Kehormatan (DK) PWI Pusat yang tak mampu menyelesaikan secara internal informasi yang belum tentu benar itu. Dan, harus bertanggungjawab adanya kebocoran informasi tersebut.

Seperti disambar petir di siang bolong, informasi tersebut layaknya ingin ‘membunuh’ PWI yang sedang berbenah menuju organisasi yang sehat dan profesional. Padahal, informasi yang tersebar, belum tentu benar daan dampaknya langsung bisa menghancurkan kredibilitas PWI, tak hanya di PWI Pusat tapi juga PWI di daerah-daerah.

“Informasi tersebut melanggar azas praduga tak bersalah yang mestinya dijunjung tinggi wartawan yang profesional. Jadi, saya mengecam keras Dewan Kehormatan (DK) PWI Pusat yang tak mampu menyelesaikan secara internal informasi yang belum tentu benar itu. Dan, harus bertanggungjawab adanya kebocoran informasi tersebut,” kecam Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah, dalam keterangan yang diterima KopiPagi (Media Group Jaringan Lapan6Online,red), pada Kamis (11/04/2024).

Lanjut Rusdy, benar atau tidak benar informasi tersebut tidak semestinya diungkap ke publik apalagi dibuatkan siaran pers.

“Ini namanya ‘jeruk makan jeruk’ atau juga menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Semestinya diselesaikan secara internal organisasi, tak perlu diumumkan ke publik, karena akan berdampak luas dan cukup buruk untuk PWI,” tutur Rusdy kepada KopiPagi (Media Group Jaringan Lapan6Online,red).

Rusdy menambahkan, informasi terbuka ke publik juga akan berdampak jelek di mata para mitra kerja PWI, terutama perusahaan-perusahaan yang selama ini menjalin kerja sama dalam berbagai kegiatan PWI.

“Kasihan orang Kementerian BUMN yang sudah membantu tingkatkan kompetisi wartawan kebawa-bawa. Dan, juga dampaknya kedepan sponsor tentu akan takut bekerja sama dengan PWI,” ungkap mantan wartawan senior Republika ini. (*Kop/MasTe/Lpn6)