Lapan6Online | Jakarta : Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto menanggapi sikap arogan yang ditunjukkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terhadap warganya, yakni TikToker Bima Yudho Saputro. Menurutnya, seorang pemimpin justru harusnya dapat menerima kritikan yang diberikan oleh rakyat.
“Prinsip dasar yang harus disadari adalah tidak akan ada pemimpin yang super sempurna dalam menghadirkan kebijakan dan program untuk masyarakat dan rakyat. Menyadari itu, pemimpin yang bijak harus melibatkan sebanyak mungkin partisipasi rakyat, untuk ikut terlibat dalam pembangunan termasuk memberikan saran, masukan, dan kritik yang konstruktif” terang Didik kepada wartawan, pada Minggu (16/4/2023).
Ia menyinggung pemimpin berperan sebagai abdi dan pelayanan rakyat. Maka, sebagai seorang pemimpin jangan gampang bawa perasaan alias baper. Bila kritik rakyat sesuai fakta maka dengarkan lalu tuntaskan.
“Pemimpin harus bisa mikul duwur dan mendem jero terhadap rakyatnya. Tidak perlu baper, marah, dan merespon kritik secara berlebihan. Jika yang disampaikan rakyatnya adalah fakta maka jalankanlah, perbaikilah,” tegasnya.
“Bukankah itu kewajiban, tanggung jawab dan sumpah dan janji jabatannya. Tidak ada rumusnya dalam era demokrasi, rakyat dibungkam untuk memberikan kritik dan koreksi terhadap pemimpinnya,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan Pemprov Lampung jangan sewenang-wenang dalam penggunaan instrumen hukum. Jangan digunakan untuk menghambakan kekuasaan. Hukum hadir untuk keadilan bukan kebatilan.
“Namun hukum bukan instrumen yang bisa digunakan serampangan dan semena-mena, apalagi menghamba kepada kekuasaan. Penegakan hukumnya juga harus proper, profesional dan imparsial. Yang harus diingat oleh pemimpin adalah kekuasaan itu ada batasnya, gunakan secara arif dan bijaksana,” ujar Didik.
Sebelumnya, telah ramai diberitakan mengenai Bima Yudho yang menyampaikan kritik terkait pembangunan di Lampung. Ia mengkritik kondisi jalan di Lampung yang berlubang dan sulit dilewati kendaraan.
Imbas dari kritik yang ia ucapkan, orang tua Bima mendapat ancaman dan Bima pun harus berharapan dengan hukum. Namun, menurut keterangan keluarga Bima, polisi datang ke tempat mereka hanya untuk mengklarifikasi sosok Bima kepada keluarga. (*DR/rmol/bm/red)
*Sumber : RMOL.id