MEGAPOLITAN
“Pembentukan tim siber menjadi penting agar informasi yang beredar di media sosial tidak berisi informasi bohong alias hoaks,”
Lapan6Online | Jakarta : Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta menilai pembentukan tim siber untuk melindungi pamor Gubernur Anies Baswedan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta merupakan hak dari tiap organisasi, termasuk MUI DKI Jakarta. Riza mengaku tidak mau mempermasalahkan langkah tersebut, dan mengaitkan dengan momen politik.
“Membentuk cyber army di semua organisasi, komunitas itu hak masing-masing ya,” ucap Riza, pada Senin (22/11/2021).
Riza menuturkan, pembentukan tim siber menjadi penting agar informasi yang beredar di media sosial tidak berisi informasi bohong alias hoaks. Selain itu, masyarakat juga memiliki peran aktif agar penyebaran berita bohong dapat diminimalisir dengan tidak meneruskan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Politisi Gerindra itu juga meminta warga Jakarta agar tidak mudah terprovokasi atas setiap hoaks yang beredar.
“Jangan mudah untuk terprovokasi, DKI Jakarta ini kota yang plural, kota yang heterogen,” harapnya.
Bantah Terkait Dana Hibah DKI
Seperti diketahui sebelumnya, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta KH Munahar Muchtar menyatakan pembentukan pasukan siber untuk melawan “buzzer” yang menyerang ulama dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tidak terkait dengan dana hibah Rp10,6 miliar.
“Kami membentuk pasukan siber karena saat ini marak informasi hoaks yang dapat memecah belah umat, terutama umat Islam dan ulama,” kata KH Munahar Muchtar dilansir Antara, pada Sabtu (20/12021) kemarin.
Menurut Munahar, pada rapat dengan Bidang Infokom MUI DKI Jakarta, pada Jumat (11/10/2021), membicarakan program ke depan serta makin banyaknya informasi yang terindikasi memecah-belah anak bangsa, terutama umat Islam dan ulama.
“Karena itu, ada gagasan dari kami untuk membentuk semacam cyber army,” katanya.
Dijelaskan Munahar, pasukan siber itu dibentuk atas inisiatif MUI DKI untuk melawan informasi hoaks, sebagai upaya membela umat dan ulama.
“Melawan informasi hoaks untuk umat Islam dan ulama, adalah salah satu tugas MUI, melakukan amar ma’ruf nahi munkar,” ujarnya. (*Ant/Kop/Mas Te/Lpn6)
