Terkait Pernyataan “Isu Sara”, Andreas Panglima Asap Tegaskan Maman Jangan Bawa Suku dan Agama!

0
59
Andreas yang biasa disapa Panglima Asap /Foto : Ist.

PERISTIWA | POLITIK

“Pernyataan Maman Abdurahman yang membawa isu sara dengan menantang orang merasa paling dayak dan paling muslim. Walau tidak menyebut nama orang yang di tantangnya,”

Sintang | KALBAR | Lapan6Online : Tokoh Masyarakat Sintang nyatakan Maman Abdurahman Adalah Pengkhianat Golkar dan Tidak Beretika dalam Politik dengan membawa isu Suku dan Agama.

Pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Maman Abdurahman, pada Senin (9/09/2024) dalam acara Rakerda dan Rapimda Partai Golkar yang menantang pihak yang merasa “Paling Dayak dan Paling Muslim” berbuntut panjang karena sebagian masyarakat mulai bereaksi dan menantang balik Maman Abdurahman yang dinilainya tidak beretika dengan membawa bawa nama Dayak dan Muslim dalam masalah politik menjelang Pilkada Kalbar 2024.

Seorang tokoh masyarakat Dayak Kabupaten Sintang bernama Andreas yang biasa disapa Panglima Asap kepada sejumlah awak media beberapa hari lalu menyatakan secara terbuka ke publik bahwa dirinya menantang balik dan menyatakan kekecewaannya kepada Maman Abdurahman yang dinilainya telah mengusik ketenangan masyarakat Dayak yang disebut Maman sebagai Dayak Ulu dengan kata-kata Maman yang dinilainya tidak pantas di ucapkan dengan menyatakan menantang orang yang merasa paling dayak dan paling muslim.

”Jangan bicara seperti itu di musim Politik ini, karena bisa ditanggapi bersayap” ujar Panglima Asap dengan nada geram.

Panglima Asap Sintang ini sangat mengecam pernyataan Maman Abdurahman yang membawa isu sara dengan menantang orang merasa paling dayak dan paling muslim. Walau tidak menyebut nama orang yang di tantangnya, namun sikap Maman selaku anggota DPR RI itu sangatlah tidak pantas.

Akan tetapi justru maman sendiri yang ingkar dan malah mencalonkan Sutarmidji yang bukan kader Golkar sebagai calon Gubernur Kalbar.

Ria Norsan yang separoh hidupnya membesarkan Golkar di Kalbar malah ditinggalkan hingga akhirnya berhasil maju sebagai Calon Gubernur Kalbar setelah mendapat Rekomen dari PDIP.

Terkait Janji Politik Sutarmidji 5 tahun lalu tentang pemekaran Provinsi Kapuas Raya dinilai oleh Andreas Panglima Asap Sintang ini sebagai suatu kebohongan sehingga Maman Abdurahman tidak perlu mencari pembenaran untuk membela Sutarmidji dengan alasan moratorium. Janji Sutarmidji yang akan membangun kantor Gubernur dan kantor DPRD Kapuas Raya di tahun pertamanya jadi Gubernur sampai sekarang tidak ada buktinya.

Panglima Asap Sintang ini juga menyatakan Maman Abdurahman harus berkata dengan jujur.Jangan hanya menyatakan keberhasilan Sutarmidji selama 5 tahun memimpin.

Tapi juga harus mengungkapkan kekurangan kekurangan Sutarmidji calon Gubernur yang di usungnya karena kondisi dilapangan sangat jauh berbeda.

Misalnya masalah pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten perhuluan Kalbar masih banyak yang belum tersentuh.

Selaku tokoh masyarakat Sintang Panglima Asap menghimbau kepada Maman Abdurahman,”Berbicaralah dengan etika dan jangan suka mencela pihak lain yang berbeda dukungan politik. Ciptakanlah kondisi politik yang sejuk demi kedamaian masyarakat Kalimantan Barat menjelang Pilkada 2024 ini,” pungkas Andreas Panglima Asap. (*Saepul)

*Sumber : Panglima Asap