Terkait SWAB PMI Dari Malaysia, Letkol Inf.Affiansah : Masyarakat Entikong Khususnya Jangan Resah

0
94
PMI yang pulang dari Malaysia yang sekarang sedang dikarantina di pergudangan terminal barang internasional Entikong/Foto2 : Ipul
”Untuk makan disini cukuplah dilayani dengan bagus diberi makan 3 kali sehari oleh Tim perugas yang ada disini, diberikan nasi bungkus oleh Anggota TNI, tapi yang kami harapkan kepada pemerintah kalau bisa mencarikan alat tes SWAB yang lebih bagus yang hasil tesnya cepat keluar,”

Lapan6OnlineKalBar | Entikong | Sanggau : Setiap PMI (Pekerja Migran Indonesia,red) yang keluar dari Sarawak Malaysia diarahkan ke terminal barang internasional untuk di lakukan SWAB. Seperti biasa PMI /Pelintas batas yang keluar dari Sarawak, Malaysia yang melalui PLBN Entikong seperti biasa diarahkan cuci tangan dulu ditempat yang sudah disediakan oleh Tim Satgas Covid-19 sebelum di cek ravid tes di Gedung PLBN Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, pada Selasa (23/03/2021).

Selanjutnya didata oleh Tim dari TNI, Kesehatan , Imigrasi , selanjutnya pemeriksaan barang bawaan/X-Ray, dilanjutkan didata oleh BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia,red) dan selanjutnya diantar oleh Anggota Satgas ke terminal barang internasional untuk dikarantina paling lambat 5 Hari.

Semua PMI diharuskan dikarantina sambil menunggu hasil swabnya keluar, adapun hasil swab itu keluar paling lambat 3 hari, sekiranya hasil swab nya negatif maka si PMI boleh pulang/keluar dari terminal barang internasional, jika hasilnya Positif maka si PMI tersebut akan di bawa ke Pontianak untuk di isolasi sampai dia betul2 sembuh/hasil swabnya negatif.

Letkol Infantri Affiansah, Dandim 1204 Sanggau

Seperti keterangan Dandim 1204 Sanggau, Letkol Inf.Affiansah selaku ketua Tim dilapangan, melalui tlpn WhatsApp, pada Selasa (23/03/2021), ia mengatakan bahwa,”Terkait PMI yang pulang dari Malaysia yang sekarang sedang dikarantina di pergudangan terminal barang internasional Entikong,” singkatnya.

Lebih lanjut Letkol Inf. Affiansyah menjelaskan,”Tadi malam (malam Senin 21 Maret 2021) kita sudah Swab sekitar 197 PMI yang ada di di terminal barang internasional Entikong. Yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah anggota bekangdam Tanjungpura, Kapolres Sanggau, Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/KPS, Danramil Entikong beserta anggotanya, Kapolsek Entikong dan semua instansi yang ada di Entikong. Adapun alat untuk Swab PMI didatangkan dari Sanggau merek alat SWAB-nya Run-Mei. Kemudian,Tim yang dilibatkan tadi malam untuk SWAB dari Dinas Kesehatan Sanggau dan KKP PLBN Entikong, adapun hasil SWAB tadi malam langsung dikirim ke Untan Pontianak. Sedangkan untuk hasil SWABnya melalui Pangdam kami minta tadi kan ke Pak Gubernur Kalbar, Bapak Haji Sutarmidji, khusus penanganan PMI ini dipercepat lain dengan hasil SWAB di tempat yang aman di tempat lain di Kalimantan-Barat, kita minta 3 hari sudah keluar hasil SWABnya,” jelas Letkol Inf. Affiansyah.

Masih menurut keterangan Letkol Inf. Affiansyah, bahwa,”Kenapa kita karantina PMI sampai 5 hari karena perkiraan kita hasil SWABnya bisa keluar dalam masa 3 hari, jadi perintah Pangdam seharusnya dari H-1 sudah di SWAB PMI yang ada di terminal barang internasional, akan tetapi dikarenakan alat SWABnya datang dari Sanggau agak lambat jadi kita SWAB tadi malam H-2. Untuk para PMI yang sudah terlanjur beli tiket pesawat itu urusan si PMI nya karena kalau surat tes SWABnya belum keluar belum ada hasilnya pihak bandara dan maskapai tidak akan berani memberikan izin untuk terbang. Begitu juga dari laut dari pihak TNI Angkatan Laut dan pengurus kapal tidak akan berani mengijinkan penumpang tersebut masuk ikut berlayar sebelum ada surat tes swab antigen nya ada. Demikian penjelasan dari saya (Letkol Infantri Affiansah Dandim 1204 Sanggau),” ujarnya.

Sementara itu, secara terpisah redaksi mengkonfirmasi Abu Bakar, salah satu Tokoh Masyarakat Entikong terkait PMI yang karantina di terminal barang internasional Entikong, pada Selasa (23/03/2021) ia mengatakan,”Saya selaku tokoh masyarakat yang ada di MABM (Majelis Adat Budaya Melayu,red)mewakili khususnya masyarakat Entikong , karena ini masalah adanya karantina PMI di Landport (Terminal Barang Internasional). Jadi kita selaku warga masyarakat tadi merasa keberatan lah adanya karantina di batas karenanya bukan apa tolong pak Gubernur dengar juga keluhan dari kami masyarakat Entikong ,kalau untuk dikarantina di sekitar situ boleh-boleh saja tapi harus ada pemberitahuan sebelumnya kepada kita selaku masyarakat di Entikong,” ujar Abu Bakar.

Abu Bakar, Tokoh Masyarakat Entikong MABM

Lanjut Abu Bakar,”Saya selaku perwakilan dari masyarakat Entikong mendengar daripada warga saya kadang-kadang banyak keluhan juga terutama masalahnya dekat kan, kedua petugas Covid dari provinsi tidak ada memberitahu kita sebelumnya tidak ada laporan ke kita. Petugas mulai dari tingkat gubernur bupati sampai petugas covid yang ada disini harus ada memberi tembusan dengan kita dengan masyarakat Entikong. Tidak menutup kemungkinan juga untuk masyarakat di sekitar sini ada resah juga dengan PMI yang datang dari Malaysia,” jelasnya.

Abu Bakar menambahkan,”Sedangkan jarak untuk karantina ini terlalu dekat jadi kita minta mohon dengan pak Gubernur untuk memikirkan hal ini, Jangan hanya memikirkan sepihak saja, tapi harus Cari solusi juga untuk masyarakat Entikong sini, soalnya selama ini kita masyarakat Entikong berada di zona hijau juga jadi belum ada kita dengar yang kena covid , jadi itu yang buat kami resah tolong dengarlah apa yang yang kami sampaikan tadi saya perwakilan dari masyarakat Entikong mengucapkan terima kasih dan mudah-mudahan tanggapan saya ini harus bisa direspon oleh pak Gubernur,” tambah Abu Bakar.

Ditempat yang sama, redaksi menemui Agustinus, PMI Asal Menjalin, salah satu PMI untuk menanyakan keluh kesah dan harapan mereka selama di karantina di terminal barang internasional, ia mengatakan bahwa,”Untuk makan disini cukuplah dilayani dengan bagus diberi makan 3 kali sehari oleh Tim perugas yang ada disini, diberikan nasi bungkus oleh Anggota TNI, tapi yang kami harapkan kepada pemerintah kalau bisa mencarikan alat tes SWAB yang lebih bagus yang hasil tesnya cepat keluar, saya sanggup keluarkan dana sendiri mgkn yang lain juga mau seperti itu biar bisa cepat keluar/pulang, lanjutnya lagi kalau tidurnya seperti ini tempatnya, mana airnya tidak ada untuk mandi, mandi susah tidak ada air tolonglah kepada pemerintah agar secepatnya mengeluarkan alat lebih bagus lagi,“ jelas Agustinus.

Diakhir keterangannya, Letkol Inf. Affiansyah menegaskan bahwa,”PMI yang dikarantina di Terminal Barang Internasional ini bukanlah PMI yang sudah positif kena Covid-19, mereka hanya dikarantina sambil menunggu hasil SWABnya keluar, jadi masyarakat Entikong khususnya jangan resahlah,” pungkasnya. *Saepul

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini