“Jumlah personel yang melakukan pengamanan 72 orang dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat, Polsek Metro Tamansari, dan Koramil 01 Tamansari. Kemudian dari KKP dua orang dan Kemenkes 1 orang,”
Lapan6Online | JAKARTA : Sebanyak 132 warga Negara asing (WNA) dan WNI yang datang dari India sudah menjalani isolasi mandiri di Hotel Holiday Inn Gajah Mada Tamansari Jakarta Barat. Demikian disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, pada Minggu (25/04/2021).
Dijelaskan Yusri, laporan perkembangan WNA asal India di Hotel Holiday Inn Gajah Mada, saat ini yang sudah check in sebanyak 126 orang, laki-laki 103 orang dan perempuan 23 orang. Kemudian ada satu orang laki-laki WNA Jepang, dua perempuan WNI, dan tiga laki-laki WNI. Jumlah keseluruhan 132 orang.
Sebanyak 132 orang itu, kata Yusri, dipindahkan dari Hotel Ibis Tamarin 56 orang, Hotel JS Luwansa lima orang dan Swiss Bell Hotel Bandara Soetta sembilan orang. Kemudian 12 orang dari Hotel Ibis Bandara Soetta, satu orang dari Hotel Fairmount, satu orang dari Hotel Grand Mercure Gatot Subroto.
Lalu, dua orang dari Hotel Orchard, tiga orang Hotel Holiday Express, lima orang Hotel Holiday Inn Pluit, empat orang dari Hotel Luminor, satu orang Hotel Sahid Jaya, tiga orang Hotel Mercure TB Simatupang, dua orang Novotel Mangga Dua.
Selanjutnya, satu orang dari Holiday Thamrin, delapan dari Novotel Mangga Dua, dua orang dari Rich Carlton Mega Kuningan, dua orang dari Swiss Belhotel, lima orang Hotel Ayana, satu orang Hotel Kempinski Indonesia, empat orang Ibis Simatupang, satu orang dari Hotel Grand Mercure Kemayoran, dan satu orang WNA Jepang dari Hotel Ayana.
“Kemudian empat orang WNI yang baru landing di Bandara Soetta langsung diarahkan Satgas Covid-19 ke Holiday Inn Gajah Mada,” kata Yusri.
Sehingga, total kamar yang terisi WNA dan WNI asal India untuk karantina mandiri hingga saat ini berjumlah 115 unit.
Yusri menegaskan, pengamanan sekitar lokasi juga sudah dilakukan. “Jumlah personel yang melakukan pengamanan 72 orang dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat, Polsek Metro Tamansari, dan Koramil 01 Tamansari. Kemudian dari KKP dua orang dan Kemenkes 1 orang,” katanya.
Eksodus : Punya KITAS dan Carter Pesawat
Seperti ramai diberitakan sebelumnya, Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemengterian Kesehatan, Benget Saragih mengungkapkan bahwa ada ratusan Warga Negara Asing (WNA) dari India dating ke Indonesia melalui Bandara Soekarno – Hatta Cengkareng, pada Rabu (21/04/2021) malam.
Benget mengaku cukup khawatir akan kedatangan 135 WNA India itu. Sebab diketahui India tengah dilanda ‘Tsunami Covid-19’ dalam dua bulan terakhir. Selain itu, India diketahui tengah berjibaku melawan mutasi virus SARS-CoV-2 varian B1617 yang bermuatan mutasi ganda.
“Mungkin bukan eksodus, tapi banyak WNA India 135 orang masuk ke Indonesia semalam. Mereka punya KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) dan naik pesawat carter,” kata Benget, pada Kamis (22/04/2021) kemarin.
Dalam kesempatan berbeda, kritikan keras juga datang dari Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet, kepada pemerintah atas masuknya warganegara India ke Indonesia. Karena hal ini terjadi saat penanganan pandemi Covid-19 ini belum mereda.
Terlebih lagi, Pemerintah Indonesia juga telah membuat kebijakan untuk melarang masyarakat mudik pada lebaran tahun ini.
“Mengkritisi dan mempertanyakan kebijakan pemerintah yang melarang mudik, namun mengapa WNA tetap masih bisa difasilitasi untuk masuk ke wilayah Indonesia, sehingga hal tersebut berpotensi menimbulkan rasa ketidakadilan bagi warga Indonesia,” ucap Bambang lewat keterangannya, pada Jumat (23/04/2021).
Politikus Partai Golkar ini menambahkan, gelombang kedua Covid-19 di India saat ini semakin memburuk dan mengganas. Tak sedikit warga India yang meninggal dunia. Negara ini sedang dilanda musibah tsunami Covid-19.
Anehnya, Pemerintah Indonesia malah membuka pintu untuk warganegara India. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini pun meminta pemerintah tetap melarang warganegara asing masuk ke Indonesia.
Diawasi Kemenkes
Namu demikian, menurut Benget, ratusan WNA itu tak dilarang memasuki kawasan Indonesia. Sebab, menjadi salah satu kriteria WNA yang diperbolehkan karena memiliki izin tinggal sesuai urat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19.
Untuk itu, Benget memastikan Kemenkes akan terus mengawasi perkembangan kondisi mereka yang saat ini menjalani karantina lima hari di ibu kota. Ia menyebut 135 WNA India itu baru menjalani PCR ulang pertama pada hari ini.
“Sebenarnya boleh masuk Indonesia, hanya India sekarang kasus varian baru sangat tinggi,” kata dia.
Sementara bila sesuai aturan perjalanan internasional, para pendatang dari luar negeri wajib menunjukkan hasil negatif melalui tes PCR tes swab di negara asal yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum jam keberangkatan dan dilampirkan pada saat pemeriksaan kesehatan atau e-HAC Internasional Indonesia.
Selanjutnya, pada saat kedatangan, dilakukan tes ulang PCR tes swab bagi pelaku perjalanan internasional dan diwajibkan menjalani karantina terpusat selama 5 x 24 jam. Setelah itu kembali dilakukan PCR tes swab untuk kedua kalinya.
“Mereka membawa hasil PCR valid dari India, sekarang mereka dikarantina 5 x 24 jam di beberapa hotel di Jakarta dan dilakukan swab PCR dua kali,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Sub Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Ahmad Nursaleh, mengaku belum menerima informasi perihal kedatangan ratusan WNA India tersebut.
“Belum ada info,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
Kadispen AU Marsma Indan Gilang juga memastikan tak ada pesawat charter dari India yang masuk melalui Bandara Udara Halim Perdanakusuma. Sebelumnya dikabarkan ratusan warga India itu masuk melalui Bandar Udara Halim Perdana Kusuma.
“Sudah saya cek, tidak ada pesawat asal India. Jadi informasi masuk melalui halim itu tidak benar,” kata Indan melalui sambungan telepon. *Mas Te