PERISTIWA
“10 orang yang ditangkap salah satunya merupakan ketua FKAMIS. Sebab, mereka diduga kuat menjadi provokator dalam bentrokan berdarah yang mengakibatkan dua petani penggarap meninggal dunia,”
Lapan6Online | Indramayu : Dua orang petani penggarap lahan tebu milik Pabrik Gula Jatitujuh tewas diserang sekelompok orang tak dikenal di salah satu petak kebun tebu Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (04/10/2021).
Dua petani mitra PG Jatitujuh itu adalah Suwenda dan Yayan. Suwenda diketahui warga Sumber Kulon dan Yayan warga Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Aparat gabungan dari Polri dan TNI sampai saat ini masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian, mengejar dan berusaha menangkap pelaku pengeroyokan yang menewaskan dua petani tersebut.
Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Indramayu, Jawa Barat, menangkap 10 orang yang diduga sebagai provokator terkait bentrokan berdarah di lahan tebu.
Bentrokan tersebut mengakibatkan dua petani meninggal dunia.
”Yang kita amankan ada 10 orang. Mereka merupakan pentolan dari gerombolan FKAMIS,” kata Kapolres Indramayu, AKBP M. Lukman Syarif seperti dilansir dari Antara di Indramayu, pada Senin (04/10/2021).
Lukman mengatakan, 10 orang yang ditangkap salah satunya merupakan ketua FKAMIS. Sebab, mereka diduga kuat menjadi provokator dalam bentrokan berdarah yang mengakibatkan dua petani penggarap meninggal dunia.
Menurut kapolres, sengketa lahan tebu terutama di sekitar Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, sudah terjadi sejak lama. FKAMIS (Forum Komunikasi Indramayu Selatan), diduga sering menghasut para petani. Selain itu, mereka juga dinilai sering mengintimidasi para petani penggarap yang bermitra dengan Perusahaan Gula (PG) Jatitujuh.
”Mereka mengintimidasi para petani yang bermitra dengan PG Jatitujuh. Karena mereka ini ingin menguasai lahan,” tutur Lukman.
Lukman menambahkan, selain mengamankan 10 orang yang merupakan pentolan FKAMIS, Polres Indramayu juga mengamankan para petani penggarap untuk dimintai keterangan.
”Dua korban meninggal dunia itu karena mendapatkan beberapa sabetan senjata tajam. Untuk situasi saat ini kondusif, kita tegakan tindak pidana yang dilakukan gerombolan preman itu,” terang Lukman. (*Red/Haris.S)
*Sumber : Antara