Ternyata Sandiaga Uno Miliki 6 Perusahaan Penting, Apa Saja?

0
164
“Tak hanya politikus ternyata, Sandiaga Uno atau yang kerap disapa Sandi ini juga dikenal sebagai pengusaha yang sukses,”

Jakarta | Lapan6Online : Nama Sandiaga Uno semakin melejit usai menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Setelahnya, nama Sandiaga Uno semakin naik saat mendampingi Prabowo Subianto maju sebagai Calon Presiden RI 2019 lalu.

Selain sebagai politikus, Sandiaga Uno atau yang kerap disapa Sandi ini juga dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Tercatat, Sandiaga Uno memiliki 6 perusahaan penting. Apa saja? Simak di sini!

1. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk didirikan Sandi bersama dengan Edwin Soeryadjaya di tahun 1998. Edwin sendiri adalah anak dari pemilik Astra internasional, William Soeryadjaya. Saratoga Investama sedaya saat itu dibangun dengan tujuan dapat memberikan investasi di dalam bentuk dana segar ke beberapa perusahaan.

Pada tahun 2016, perusahaan milik Sandiaga Uno ini menyumbangkan dividend sebesar 401 milliar ke pemegang saham. Sandiaga sendiri mempunyai 27,7% saham. Saratoga menjadi perusahaan holding untuk berinvestasi ke perusahaan-perusahaan besar milik mereka lainnya.

2. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
Mitra Pinasthika Mustika (MPM) juga merupakan perusahaan milik Sandiaga Uno. Perusahaan ini didirikan oleh William Soeryadjaya di tahun 1987 yang memfokuskan sektor otomotif. Perusahaan ini memiliki beberapa anak perusahaan seperti Federal Karya Utama perusahaan oli Federal, MPM Motor, Artha Finance, MPM Rent, MPM distributor, sampai dengan MPM Insurance.

3. PT Provident Agro Tbk
Bisnis kelapa sawit juga tak mau ketinggalan digarap oleh Sandiaga Uno. Provident Argo berdiri di tahun 2006 melalui investasi di Saratoga. Pada saat itu kepemilikan Saratoga pada perusahaan ini mencapai 50%, namun akhir-akhir ini berkurang menjadi 44,8%.

Di tahun 2014, keuntungan bersih mereka mencapai Rp168 milliar hanya dalam 4 bulan. Selain itu perusahaan ini di tahun 2017 mendapatkan keuntungan yang sangat besar, sehingga hanya untuk dividen pemegang saham saja mencapai Rp177,99 miliar.

4. PT Adaro Energy Tbk
Melalui Saratoga Investama, Sandiaga Uno juga mempunyai hak milik atas Adaro Energy di tahun 2001. Bisnis ini merupakan perusahaan tambang batu bara paling besar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh sebuah perusahaan yang berasal dari Spanyol di tahun 1982. Namun atas dasar konsorsium perusahaan Australia serta Indonesia perusahaan ini pun dapat dibeli sahamnya sebesar 80%.

PT Adaro Energy Tbk sendiri adalah salah satu perusahaan Sandiaga Uno yang paling terkenal. Pada tahun 2014, Adaro Energy berhasil memproduksi 56,2 juta ton batu bara, dengan penjualan 3,3 milliar dollar dan keuntungan mencapai 183,5 juta dollar. Jumlah keuntungannya saja kalau dirupiahkan mencapai 2 trilliun rupiah.

5. PT Medco Power Indonesia
Perusahaan yang satu ini berada di sektor energi, Sandiaga Uno juga berinvestasi di Medco Power Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Arifin Panigoro di tahun 1980. Kemudian melalui Saratoga, Thomas Andi membeli saham Medco di tahun 2012 yang bernilai Rp 1, 62 triliun. Dengan investasi yang sangat besar ini, Sandiaga sukses menguasai 50% saham Medco.

Untuk membuat pembangkit listrik ini, Medco telah berhasil mendapatkan pendanaan sebesar 1,17 milliar dollar atau setara dengan sekitar 14 trilliun rupiah. Medco Power Indonesia sendiri merupakan perusahaan yang diinvestasi oleh Saratoga dan Medco Energy, salah satu perusahaan energy terbesar di Asia.

6. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
Perusahaan Sandiaga Uno berikutnya yang mencatatkan pertumbuhan sangat pesat adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. Pertumbuhan Tower Bersama bisa mencapai 20an persen tiap tahunnya. Tercatat penghasilan mereka di tahun 2014 mencapai 2,7 trilliun.

Perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi ini memiliki peran sangat besar membangun Indonesia. Diketahui mereka merupakan salah satu perusahaan pembangun menara telekomunikasi terbesar di Indonesia. Tanpa menara-menara yang mereka bangun, perusahaan provider telco tidak bisa maksimal dalam memberikan pelayanan. WE/Red

*Sumber : wartaekonomi.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini