OPINI | POLITIK
“Dengan landasan akidah yang kuat, generasi muda akan memiliki moral yang kokoh dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka akan memahami batasan dalam bergaul, adab dalam berinteraksi dengan lawan jenis,”
Oleh : Hanifah Fatiin Lubis
SEBUAH video viral memperlihatkan sejumlah siswi SMA di Kabupaten Cianjur menjalani tes kehamilan. Dalam video tersebut, tampak siswi berseragam sekolah, ditemani guru, melakukan tes menggunakan tespek di toilet.
Pihak sekolah mengklaim kebijakan ini diambil sebagai langkah preventif untuk menekan angka kenakalan remaja dan pergaulan bebas. Namun, kebijakan ini justru menuai kontroversi dan menunjukkan sesat pikir. Tes kehamilan bukanlah solusi karena kehamilan tidak selalu terjadi akibat seks bebas. Selain itu, kebijakan ini diskriminatif karena hanya menyasar perempuan, padahal remaja laki-laki juga terlibat dalam pergaulan bebas.
Langkah ini jelas tidak mampu mencegah kehamilan remaja. Pergaulan bebas di kalangan remaja merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Pertama, kurangnya perhatian orang tua, minimnya pendidikan keluarga, ketidakharmonisan rumah tangga, serta kekerasan dalam keluarga dapat mendorong remaja mencari pelarian dalam pergaulan yang salah.
Kedua, tekanan teman sebaya juga menjadi faktor penting, di mana remaja sering kali ingin diterima dalam lingkungan sosial mereka, sehingga terjerumus dalam perilaku berisiko.
Ketiga, Lingkungan yang tidak kondusif, kemiskinan, serta paparan media massa yang menyajikan konten tidak sesuai dengan nilai moral dan agama turut berperan dalam membentuk perilaku remaja.
Keempat, faktor individu seperti rendahnya rasa percaya diri, kurangnya kontrol diri, serta rasa ingin tahu yang besar terhadap seksualitas juga dapat mendorong remaja untuk melakukan tindakan berisiko.
Upaya pencegahan kehamilan remaja melalui tes kehamilan di sekolah, seperti yang terjadi di Cianjur, jelas tidak efektif karena tidak menyentuh akar permasalahan yang lebih dalam. Sistem kehidupan sekuler kapitalisme yang dominan saat ini mendorong remaja untuk mengutamakan kesenangan jasmani semata tanpa menghiraukan batasan moral dan agama.
Akibatnya, nilai-nilai halal dan haram diabaikan, sehingga pergaulan bebas semakin marak. Media massa dan teknologi, sebagai bagian dari sistem ini, sering kali menampilkan gaya hidup permisif yang membentuk pola pikir dan perilaku remaja ke arah yang salah.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah pergaulan bebas dan kehamilan remaja, diperlukan upaya yang lebih komprehensif dengan menyentuh akar masalahnya. Islam sebagai agama yang sempurna memiliki aturan yang lengkap dan komprehensif dalam mengatur pergaulan manusia.
Aturan ini bertujuan menjaga kemuliaan manusia, menghindarkan dari dosa dan maksiat, serta mengarahkan kehidupan sesuai dengan ridha Allah SWT. Sistem pendidikan Islam yang berasaskan akidah Islam memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang berkualitas, berkepribadian Islam, serta memahami tata cara pergaulan sesuai ajaran Islam.
Dengan landasan akidah yang kuat, generasi muda akan memiliki moral yang kokoh dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka akan memahami batasan dalam bergaul, adab dalam berinteraksi dengan lawan jenis, serta pentingnya menjaga kehormatan diri dan orang lain.
Dengan pemahaman yang kuat tentang Islam, generasi muda akan mampu menjaga diri dari perbuatan haram, termasuk pergaulan bebas. Mereka akan memiliki kesadaran tinggi tentang pentingnya menjaga kesucian diri dan menjauhi segala bentuk perbuatan yang melanggar syariat.
Selain itu, mereka juga akan terlindungi dari pemikiran sesat yang merusak akidah dan moral, seperti konsep kebebasan tanpa batas dan hak asasi manusia yang bertentangan dengan nilai Islam. Oleh karena itu, sistem pendidikan Islam yang berlandaskan akidah Islam merupakan solusi yang paling tepat dalam mengatasi pergaulan bebas di kalangan remaja.
Pendidikan yang benar akan membentuk generasi yang kuat, berkarakter, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
Negara yang menerapkan Islam kaffah memiliki peran penting dalam mencegah rusaknya generasi muda. Melalui pendidikan berbasis nilai Islam, penegakan hukum yang adil dan tegas, pengawasan konten negatif, pemberdayaan ekonomi berbasis syariah, serta perlindungan dan pembinaan generasi muda, negara dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan remaja yang berkualitas, berakhlak mulia, dan berprestasi.
Islam mengajarkan pentingnya menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan.” (QS. Al-Isra’: 32). Ayat ini jelas melarang kita untuk mendekati zina, salah satu bentuk pergaulan bebas yang paling berbahaya. Islam juga menekankan pentingnya menjaga aurat, bergaul dengan baik, serta menjauhi perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah.
Islam kaffah juga menekankan pentingnya pendidikan agama dalam keluarga dan lingkungan sekolah. Pendidikan agama yang kuat akan membentuk karakter baik serta membentengi diri dari perbuatan maksiat.
Sebagai orang tua dan pendidik, kita memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan pendidikan agama yang cukup kepada anak-anak kita. Namun, pendidikan agama saja tidak cukup. Kita juga perlu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan remaja ke arah yang positif dan menjauhkan mereka dari pergaulan buruk.
Oleh karena itu, mari bersama-sama menerapkan Islam kaffah dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Dengan menerapkan Islam kaffah, kita akan mampu menciptakan generasi muda yang berkualitas, berakhlak mulia, dan membangun bangsa yang maju serta sejahtera. (**)
*Penulis Adalah Mahasiswi Gunadarma
Disclaimer :
Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan Lapan6Online.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi Lapan6Online.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.