“Kita punya sisi kemanusiaan kita bisa memberikan bantuan sedikit kepada basodara dilembata NTT, berapa jumlahnya hasil yang kami dapat meringankan beban mereka,”
Fakfak | Papua Barat | Lapan6Online : Ditempat terpisah, gunung berapi di Propinsi Nusa Tenggara Timur di Indonesia beberapa waktu lalu meletus, pada Minggu (25/11/2020) lalu.
Bencana erupsi ini terjadi di Gunung Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Memuntahkan abu dan asap raksasa setinggi 4 KM kelangit, hingga memaksa warga 2.700 lebih penduduk dari 26 desa harus mengunsi dan memicu aktivitas penerbangan.
Selain itu media asing singapure, channel news asian ikut menyoroti meletusnya gunung berapi di NTT Indonesia. “Indonesian Volkano Erupts Forcing Residents to flee” dan media asing lainya asal Negara Ingris, The Guardian juga menyoroti berita ini,” tulis media asing tersebut.
Aksi yang menamakan dirinya Pemuda Pemudi Peduli Kemanusiaan Bobamora Kab. Fakfak, Provinsi Papua Barat bersama-sama dengan Ade Ade Basodara semua dengan filosofis Satu Tungku Tiga Batu ini melaksanakan aksi soladiritas kemanusiaan untuk Lembata terkait dengan eropsi gunung berapi Ili di NTT, pada Sabtu (19/12/2020) kemarin.
Hal ini seperti yang disampaikan Koordinator Aksi, Titus Agus Tobere bahwa,”Kami sebagai bagian dan juga merupakan bagian dari warga NTT yang khususnya berada di Fakfak dan juga bagian dari generasi muda yang ada diFakfak merasa bahwa kami juga bagian dari anak anak Mbaham Matta disini ingin menunjukan partisipasi dari masyarakat kabupaten Fakfak untuk melaksanakan aksi soladiritas,” jelas Titus Agus Tobere, pada Sabtu (20/12/2020).
Ia menuturkan,”Tujuan utamanya adalah untuk membantu saudara saudara kita yang mengalami musibah, terkait dengan menetusnya gunung berapi Ili Lewotolok Lembata, NTT. Tentunya kami masih bergerak belum maksimal, tetapi kegiatan kegiatan yang kami lakukan hari ini itu sudah merupakan perwujudan dari filosofis kota Fakfak Satu Tunggu Tiga Batu,” ujarnya.
“Bahwa kita punya sisi kemanusiaan kita bisa memberikan bantuan sedikit kepada basodara dilembata NTT, berapa jumlahnya hasil yang kami dapat meringankan beban mereka. Kemudian seratus persen dana yang kami dapat dari hasil pengelangan ini disalurkan kepada satgas atau penanggulangan bencana yang ada dikabupaten Lembata melalui jalur jalur resmi. Apa yang telah kita lakukan itu nyata, dan pasti kami pertanggungjawabkan, munkin kira kira seperti itu,” paparnya.
Titus Agus Tobere mengatakan ,”Aksi gunung berapi ini meletus pada tanggal 25 November 2020, susulan sampai tanggal 13 hari minggu kemarin (maksudnya tanggal 13 Desember 2020). Jadi kami sudah bergerak tanggal 7 Desember 2020 namun masih melihat situasi terkait dengan kegiatan politik akhirnya kami menundah,” katanya.
“Tetapi dalam proses, itu kami menjalankan diruang lingkup keluarga dan puncaknya pada aksi soladaritas kemanusiaan turun kejalan dan kalau tidak ada halangan beberapa hari kedepan sudah bisa disalurkan ketempat tujuan, ” pungkasnya. IB/Red