Jambi, Lapan6online.com : Entah bagaimana ceritanya, namun demonstrasi menolak omnibus law kini didukung oleh Pelajar STM. Beramai-ramai mereka turun ke jalan-jalan untuk meneriakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang baru disahkan DPR.
Namun aksi demonstrasi yang dilakukan kalangan pelajar ini berujung dengan pelemparan segala macam benda ke petugas keamanan dan ke arah bangunan.
Seperti dikutip dari Tribunjambi disebutkan, ratusan pelajar STM menyerang gedung DPRD Kota Jambi, Rabu (7/10/2020). Akibatnya sejumlah fasilitas di gedung DPRD Kota Jambi hancur.
Dari Pantauan di lapangan, tampak serpihan kaca masih berserakan, pagar dan pintu kantor turut dirusak.
Hingga berita ini diturunkan, sejumlah petugas dari Polda Jambi tengah berjaga di dalam kawasan perkantoran. Sementara para pelajar yang melakukan penyerangan sudah tidak berada di lokasi.
Senada dengan Jambi, peristiwa penyerangan juga dilakukan sejumlah pelajar di Lampung. Sebagaimana diberitakan, sejumlah pelajar berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa memaksa masuk ke area gedung DPRD Provinsi Lampung.
Mereka mencoba masuk melalui area lapangan KORPRI komplek perkantoran Pemprov Lampung. Namun upaya itu dihentikan personel kepolisian yang sudah membentangkan kawat berduri. Imbas blokade itu, para pelajar melempari polisi menggunakan batu, kayu dan juga botol air.
Imbas kejadian itu, satu anggota terluka di bagian mulutnya hingga berdarah. Anggota polisi tersebut langsung diamankan oleh rekannya guna pertolongan pertama.
Para mahasiswa sempat mengimbau para pelajar untuk tidak melempar benda apapun kepada petugas selama aksi unjuk rasa berlangsung. Malang, imbauan itu tidak dihiraukan.
Aksi para pelajar makin tak terkendali dan melempari batu ke petugas. Alhasil, polisi mengoperasikan water canon untuk membubarkan massa pelajar.
(*/RedHuge/Lapan6online)