Tragis! Beban Hidup Menekan, Para Ibu Jadi Korban

0
12
Nurmaya Sari/Foto ; Ist.

OPINI | KEHIDUPAN

“Insiden tragis itu terjadi didesa membalong kabupaten belitung, seorang ibu yang dengan tega membutuh darah dagingnya sendiri dengan alasan ekonomi,”

Oleh : Nurmaya Sari

WANITA merupakan sosok istimewa yang telah allah ciptakan. Ia juga dimuliakan dan memiliki peran yang agung dalam islam, yakni sebagai ibu pendidik generasi. rasa kasih sayang dan keibuan yang ada padanya harus tetap terjaga dengan islam dan tidak boleh disepelekan, sehingga ketika semua itu rusak maka perannya pun mampu merusak generasi peradaban.

Rohwana alias Wana (38 tahun), seorang ibu di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, ditangkap polisi karena terlibat pembunuhan. Perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai buruh itu membunuh bayinya sendiri dengan cara menenggelamkan ke ember berisi air setelah dilahirkan.

Bayi itu kemudian dibuang ke semak-semak dalam kebun milik warga sekitar. “Pelaku bunuh anaknya sendiri lalu membuangnya ke kebun warga,” kata Kasat Reskrim Polres Belitung, AKP Deki Marizaldi, kepada kumparan, Rabu (kumparanNEWS/24/1/2024).

Insiden tragis di Desa Membalong, Kabupaten Belitung, di mana seorang ibu rumah tangga berusia 38 tahun diduga membunuh dan membuang bayi yang lahir secara normal di kamar mandi. Kejadian itu terjadi pada Kamis, 18 Januari 2024, sekitar pukul 21.00 WIB. Motif dari tindakan mengerikan ini diduga terkait dengan faktor ekonomi, dimana ibu tiga anak tersebut merasa terdesak secara finansial. (BANGKAPOS.COM, BELITUNG/23/01/2024)

Berita dalam dunia tidak henti-henti nya terjadi, setiap hari selalu berganti dan kabarnya tersebar mengabarkan para penduduk bumi. Ada yang membuat para pendengar takjub dan ada pula membawa kabar buruk, seperti berita diatas. Insiden tragis itu terjadi didesa membalong kabupaten belitung, seorang ibu yang dengan tega membutuh darah dagingnya sendiri dengan alasan ekonomi. Perbuatan tersebut sungguh miris dan menyayat hati, tetapi hal seperti ini bukan yang pertama kali melainkan kejadian yang terulang kembali.

Masalah ekonomi memang sangat penting demi melanjutkan kehidupan, banyak yang rela melakukan perbuatan yang salah demi mendapat uang untuk biaya keseharian. Tingginya beban hidup saat ini banyak yang salah dalam melangkah, begitu juga dengan para ibu yang menjadi salah satu korbannya, yaitu matinya fitrah keibuan dalam dirinya. Kapitalisme telah mampu mematikan fitrah keibuan itu dengan tingginya beban hidup yang menekan, meski bukan hanya ibu yang menjadi korban, tetapi tonggak penerus generasi itu lahir dari rahimnya dan itulah pentingnya untuk menjaga fitrah keibuan.

Bukan hanya faktor ekonomi yang bisa mematikan fitrah seorang ibu, berbagai faktor lain yang bertebaran juga menambah besarnya dampak buruk itu. Mulai dari lemahnya keimanan dan kesadaran atas syariah allah, kurangnya peran keluarga, lemahnya peran dan kepedulian masyarakat, dilengkapi dengan abainya penguasa negeri ini sebagai pemimpin yang mengurusi rakyatnya. Maka semua ini sangatlah berkaitan dengan sistem hidup yang ditetapkan negara, Sistem kapitalis tepatnya. yaitu sistem hidup yang berbasis sekuler yang memisahkan aturan allah dengan kehidupan, alhasil menjadikan barat sebagai kiblat utama.

Maka dengan kembali ataupun hijrah kepada islam secara keseluruhan adalah jalan terbaik untuk mencegah dan mengatasi permasalahan hari ini, juga untuk mengembalikan fitrah keibuan dan mengajarkan manusia serta menuntun mereka kejalan kebenaran sesuai syariah.

Allah telah sempurnakan islam sebagai agama dan juga tuntunan hidup. Islam juga mewajibkan negara untuk mengurusi umat dan menjamin kesejahteraan ibu dan anak melalui berbagai mekanisme. Baik dari jalur nafkah keluarga, dukungan dan kepedulian masyarakat, juga dengan santunan negara.

Konsep hidup yang islam punya sangat sempurna sebab aturan itu langsung dari sang ilahi pemilik bumi. Islam punya sistem ekonomi dan sistem politik yang mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat maupun individu per individu, yang meniscayakan ketersediaan dana untuk mewujudkannya. Terciptanya suasana yang aman dan jauh dari tertekan, tersedianya lowongan pekerjaan, serta terjaminnya masalah sandang pangan dan papan.

Pengelolaan SDA dan SDM secara tepat mampu mengembalikan peran dan fitrah keibuan yang terjadi, faktor rusak lainnya pun akan pulih dan kehidupan pun akan terkendali dengan diterapnya syariah kaffah dibawah institusi negara bernama khilafah ‘ala minhajinnubuwwah.
Wallahu‘alam bissawab. (*)

*Penulis Adalah Aktivis Muslimah