Tragis! Saat Liputan di Gaza, Leher Juru Kamera Al Jazeera Ditembak Tentara Israel

0
4
Penembak jitu Israel menembak leher juru kamera Al Jazeera, Fadi al-Wahidi, saat sedang melakukan peliputan di Jalur Gaza utara, Rabu (9/10/2024). (Foto: X/@AnasAlSharif0)

MANCANEGARA

“Kami mendesak masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan guna memastikan keselamatan jurnalis dan warga sipil di Gaza, serta meminta pertanggungjawaban Pasukan Pendudukan Israel atas kejahatan berulang yang mereka lakukan terhadap jurnalis,”

JURU kamera Al Jazeera, Fadi al-Wahidi, terluka parah usai ditembak tentara Israel saat meliput di Jalur Gaza utara, pada Rabu (9/10/2024).

Dalam unggahan di platform media sosial X, pada Kamis (10/10/2024), jurnalis Al Jazeera Arabic, Anas al-Sharif melaporkan, penembak jitu Zionis menembak leher al-Wahidi saat mereka sedang melakukan peliputan.

“Pasukan Israel menembaki kru Al Jazeera. Juru kamera, fotografer, sekaligus kolega kami, Fadi al-Wahidi, terluka akibat peluru yang ditembakkan penembak jitu di leher selama kami meliput,” tulis al-Sharif.

Di tempat terpisah, juru kamera Al Jazeera lainnya, Ali al-Attar, juga dilaporkan terluka parah imbas serangan Israel di dekat Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, pada Selasa (8/10/2024). Kondisinya hingga kini masih kritis, bahkan harus dievakuasi ke luar Jalur Gaza.

Sejak agresi diluncurkan Oktober tahun lalu, Israel kerap menargetkan jurnalis-jurnalis yang meliput serangan Zionis di Jalur Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, total 175 jurnalis tewas selama agresi Israel di Gaza.

Al Jazeera telah mengutuk keras serangan militer yang menargetkan sejumlah wartawannya. Jaringan pemberitaan yang berbasis di Qatar itu menyatakan insiden ini ‘menandai pelanggaran berat lainnya terhadap jurnalis di Gaza’.

“Al-Wahidi meliput pemboman dan invasi darat Israel ke kamp Jabalia, yang telah memasuki hari kelima. Militer Israel telah memerintahkan semua penduduk untuk mengungsi namun terus menyerang siapa pun yang mencoba pindah,” kata pernyataan Al Jazeera.

“Sementara itu, rekan Al Jazeera lainnya, Ali al-Attar, meliput kondisi pengungsi di Deir al-Balah. Al-Attar terluka oleh pasukan Israel dua hari lalu dan masih dalam kondisi kritis,” lanjut pernyataan itu.

Al Jazeera menyatakan serangan terhadap jurnalis seperti ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional yang melindungi pers dan pekerja kemanusiaan di zona perang.

“Kami mendesak masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan guna memastikan keselamatan jurnalis dan warga sipil di Gaza, serta meminta pertanggungjawaban Pasukan Pendudukan Israel atas kejahatan berulang yang mereka lakukan terhadap jurnalis,” kata mereka.

Selain jurnalis Al Jazeera, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) juga melaporkan seorang jurnalis tewas dalam serangan udara Zionis yang menargetkan ‘sekelompok jurnalis di bundaran Abu Shrekh di Gaza utara’. Meski demikian, tidak disebutkan perusahaan media tempat sang jurnalis itu bekerja. (*inlh)

*Sumber : inilah.com