PERISTIWA | NUSANTARA | RELIGI
“Dimana pembayaran tersebut dapat di transfer ke rekening Vihara Jhina Dharma Sradha, yang tercantum dalam brosur dan sudah di bagikan kepada Umat,”
Yogyakarta | Lapan6Online : Puncak kegiatan Jit Gwee ( Sembahyang bulan 7 Imlek ) digelar seperti biasanya dan kembali diadakan di Vihara Jihina Dharma Sradha Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta, upacara sembahyang Arwah Umum / King Hoo Ping, pada Sabtu, (09/09/2023).
Selain itu juga ada upacara Ulambana ( King Hoo ping ), atau upacara Sembahyang Arwah Umum, Pelimpahan Jasa kepada para leluhur dan mendiang.
Kegiatan tersebut di laksanakan selama dua hari berturut – turut dengan membaca Sutra Sangha, yang di pimpin Bhikkhu Budi beserta siswa – siswi Kusalamitra Home Schooling.
Menurut salah satu umat Konghucu Tridharma Wonosari, Meta yang turut hadir langsung merasa bahagia bisa mendoakan Arwah leluhur keluarganya, hal itu disampaikan awak media di lokasi Acara Vihara.
Meta menyampaikan, bahwa dia mendapat undangan untuk mengikuti acara tersebut dari Bapak Indro Staf Vihara Jhina Dharma Sradha, yang saat mendatangi Rumahnya di Wonosari.
“Bahwa untuk mengikuti acara tersebut pihaknya harus membayar per nama Arwah Leluhur/ Mendiang keluarga, dengan menulis nama di kertas Kuning yang akan di doakan,” tuturnya Meta.
Lebih lanjut, “Dimana pembayaran tersebut dapat di transfer ke rekening Vihara Jhina Dharma Sradha, yang tercantum dalam brosur dan sudah di bagikan kepada Umat,” imbuhnya.
Ia menambahkan,”Biasanya kalau ingin di doakan Arwah leluhur / Mendiang, per satu mejanya dari pihak Panitia Acara meminta Biaya yang cukup Tinggi dan bisa mencapai ( Perjuta ),” tambah Meta.
Sedangkan untuk Tahun ini pihak Vihara maupun Kusalamitra Home Schooling tidak mengundang Jajaran Forkopimda beserta instansi terkait.
Dipengujung acara king Hoo Ping sebelum diakhiri, diadakan pembagian Sembako pada Warga Desa Siraman, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta dan ditutup dengan pembakaran Replika Kapal. (*William/MT/Red)