Ungu Produksi Indonesia: Film “Uti Deng Keke”, Kerukunan Beragama Gorontalo-Minahasa

0
536
Sheila Tampubolon (berdiri kaos hitam) bersama aktris dan aktor pemeran Film "Uti & Keke". (Foto: Dokumen lapan6online).

Jakarta, Lapan6online.com – Pandemi Covid-19 tak menghalangi perusahaan film Ungu Produksi Indonesia kembali berkiprah dengan menggarap film layar lebar berjudul “Uti Deng Keke”. Film yang berkisah tentang kerukunan dua orang sahabat meski berbeda agama.

“Film ini menceritakan tentang keberagaman dua agama yang berbeda, Islam dan Kristen, tetapi mereka saling gotong royong dan saling bersatu,” terang aktris cantik, Ratna Pandita yang berperan sebagai Mama Keke saat konferensi pers di kantor Ungu produksi Indonesia di Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (29/12/2020).

Senada dengan Ratna, Cecep, Tim Produksi yang juga berperan sebagai carlo menambahkan, bahwa film ini menceritakan suatu keberagaman atau toleransi antara dua daerah yang berbeda, kaum yang berbeda, budaya dan agama yang berbeda.

3 aktor remaja yang berperan sebagai Mahasiswa, Fadil, Alfin dan Reza (berkacamata) (foto dokumen Lapan6online)

“Antara Gorontalo dan Minahasa (Manado), Gorontalo yang mayoritas muslim dan Minahasa yang mayoritas beragama Nasrani.” terangnya.

Menurut dia, persahabatan dua orang muda-mudi dengan agama yang berbeda diangkat dalam film ini untuk menunjukan bagaimana kearifan lokal Gorontalo dan Minahasa mampu menyatukan perbedaan menjadi sebuah kesatuan yang utuh.

Atas dasar itu, proses produksi film “Uti deng Keke” dilakukan di Gorontalo dan Minahasa.

“Proses shootingnya dilakukan selama 20 hari. 80 persen dilakukan di Gorontalo dan 20 persen di Minahasa.” terangnya.

Ratna, berperan sebagai Mama Keke. (foto dokumen Lapan6online).

Diakui, proses pembuatan film juga sempat terdampak pandemi Covid-19. Film yang proses produksinya dimulai sudah sejak bulan Agustus 2019 sempat mundur dan kembali dilanjutkan saat ini.

Kendati begitu, Cecep mengatakan, film ‘Uti deng Keke’ ini didukung banyak pihak di Gorontalo dan Minahasa, terutama didukung para tetua adat dan Bupati setempat. “Film ini disuport oleh Bupati Gorontalo.” ungkapnya.

“Terus karena ada pandemi, sempat mundur beberapa bulan, tapi kita lanjut lagi sekarang,” tandas Cecep.

Menurut Dia, film ini dibuat di Gorontalo dan Minahasa karena diakui, saat ini film yang bertema daerah sudah berkurang, sehingga film “Uti deng Keke” diambil sebagai tema daerah.

Film yang mengangkat persahabatan remaja dan anak-anak ini sarat dengan kearifan lokal dan budaya daerah.

Selain artis cantik Ratna Pandita, film ini melibatkan banyak pemain seperti Celsi berperan sebagai Keke, Michika berperan sebagai anak manado yang lucu, Kayla Maharani berperan sebagai sahabat Keke bernama Rita dan artis cilik Shela berteman sebagai teman Rita.

Kemudian ada aktor Rama Purba, serta 3 aktor remaja yang berperan sebagai mahasiswa, yakni Fadil, Alfin dan Reza.

Selain mereka ada juga pemain-pemain besar layar lebar seperti Reiner Manoppo sebagai Umar, Ferly Putra sebagai Danial dan Hafil Andrio sebagai Ruslan dan beberapa artis lainnya.

Jika tak ada halangan, Film “Uti deng Keke” rencananya mulai mulai tayang pada bulan Mei 2021 mendatang.

(Red/Lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini