Jakarta, Lapan6online.com : Secara resmi seorang warga bernama Ratih Puspa Nusanti melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Polda Metro jaya sebab dinilai telah menista Agama Islam dengan membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Bung Karno.
Pelaporan itu direspon oleh Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustadz Tengku Zulkarnain. Ustadz menyarankan kepada ummat Islam untuk memberikan sanksi sosial kepada putri Presiden RI pertama Soekarno itu jika Kapolri Idham Aziz tidak mengusut kasusnya.
Melansir Gelora.co, Sanksi sosial yang ia maksudkan yaitu tidak menyolatkan jenazah Sukmawati jika meninggal dunia. Menurut Ustadz Tengku, sanksi sosial tersebut sekaligus sebagai pelajaran bagi orang lain agar tidak melakukan penistaan agama.
“Jika Kapolri tidak mengusut kasus Sukmawati, maka umat Islam mesti memberikan sanksi sosial kepada orang ini. Dan, memberikan sanksi sosial kepadanya, termasuk tidak menyolatkan mayatnya jika mati adalah sebuah pelajaran bagi penista agama yang lain,” kata Ustadz Tengku Zulkarnain melalui akun twitter pribadinya.
https://t.co/blhwBzxZV1
Jika Kapolri tidak mengusut kasus Sukmawati, maka umat Islam mesti memberikan sanksi sosial kepada orang ini. Dan, memberikan sanksi sosial kepadanya, termasuk tidak menyolatkan mayatnya jika mati adalah sebuah pelajaran bagi penista agama yang lain.— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) November 16, 2019
Sukmawati dilaporkan atas dugaan penistaan agama setelah videonya membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno beredar di media sosial. Dalam video tersebut, Sukmawati melempar pertanyaan ke audiens mengenai siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
“Sekarang saya mau tanya nih semua, yang berjuang di abad 20 itu Yang Mulia Nabi Muhammad apa Ir Sukarno, untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini,” tutur Sukmawati.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pertanyaan itu dilontarkan Sukmawati dalam Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’ di Jakarta Selatan pada Senin, 11 November 2019.
(red-Lapan6online.com)