Jakarta, Lapan6online.com : Novel Baswedan secara resmi telah dilaporkan Dewi Tanjung ke Polisi. Politikus PDIP ini melaporkan Novel dengan tuduhan telah menyebarkan berita bohong melalui media elektronik.
Akibatnya, tudingan dan fitnah rekayasa dalam kasus penyiraman air keras yang dilontarkan Dewi Tanjung telah menyinggung perasaan Novel Baswedan. Novel pun merasa sangat terpukul. Kuasa hukum Novel, Saor Siagian bahkan menyatakan, si pelapor ini tidak ada lagi unsur kemanusiaannya.
Atas dasar itu, ia berencana untuk menindaklanjuti dengan melaporkan balik Dewi Tanjung. “Kami sepakat tim kuasa hukum dan Pak Novel segera melakukan tindakan hukum. Kami akan lakukan pelaporan soal pidananya,” ungkapnya.
Reporter NET TV Angkat Bicara
Sementara itu, diketahui, potongan video yang kemudian dijadikan alat finah dengan menuduh Novel Baswedan merekayasa penyiraman air keras yang terjadi padanya merupakan video pemberitaan NET TV saat Novel Baswedan dirawat di Singapura pada 2017.
Melansir detik.com, Reporter NET TV yang saat itu meliput ke Singapura, Delviana Azari, buka suara tentang kondisi Novel yang dilihatnya saat itu. Potongan video tersebut ramai dibahas dan diunggah ulang di Twitter dengan narasi yang menyebut tak terlihat luka di mata dan pipi Novel. Padahal saat itu Novel baru disiram air keras.
Delviana, yang saat itu langsung ke Singapura untuk membuat pemberitaan tentang kondisi dan proses perawatan Novel, memberi penjelasan. Menurutnya, kondisi mata Novel saat itu sudah tidak seperti orang normal.
“Di akun yang sempat viral itu kan mempertanyakan kondisi matanya yang katanya it looks too fine. Kalau gue boleh menceritakan apa yang gue lihat saat itu, kondisi mata dari Novel Baswedan itu. Kan waktu sebelum berangkat beliau kan sempat diperban, nah waktu itu udah nggak diperban. Udah dilepas, tapi di sekitar jidat di sekeliling mata kayak ada oranye-oranye kayak Betadine gitu. Yang paling miris adalah kondisi bola mata kalau menurut akun itu it looks so fine, gue lihat miris bola mata yang gue lihat, yang gue rekam, mata kita beradu pandang, fokus gue ke bola matanya, bola matanya saat itu warnanya kayak kelereng kehijauan dan sama sekali tidak terlihat normal, itu menurut gue yang gue lihat,” ujar Delviana, Kamis (7/11/2019).
Hal itu disampaikan Delviana melalui video yang dia unggah di akun YouTube pribadinya. detikcom telah mengontak Delviana dan diperbolehkan untuk menggunakan penjelasannya di video itu, untuk kepentingan pemberitaan.
Delviana mengatakan video itu diambil sekitar 19 April 2017 di Singapore General Hospital. Saat itu, dia merekam Novel yang sedang dibawa menuju ambulans untuk pemeriksaan lanjutan dengan kamera ponselnya.
Dia juga menjelaskan tentang kondisi kulit di sekitar mata Novel yang disebut baik-baik saja. Delviana menyebut saat itu dia sempat menanyakan hal itu ke Novel.
“Nah beliau sempat bilang perawatan di rumah sakit di Singapura sangat baik, recommended, sehingga luka di kulitnya cepat pulih,” ucapnya.
Delviana pun mempertanyakan mengapa video itu baru dibahas setelah dua tahun lebih. Dia heran mengapa ada orang yang berpikir kalau peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel itu setting-an atau rekayasa.
“Kalau memang ini ini rekayasa, masa iya sih rumah sakit di luar negeri mau diajak kongkalikong, ini yang dipertaruhkan martabat bangsa. Kedua adalah penjagaan. Kita pikir pakai logika, dia dijaga, dikawal, tapi saat gue ngerekam kalau itu memang setting-an pasti mereka nggak akan izinin gue ambil gambar kondisi saat itu logikanya dong,” ucapnya.
(red-Lapan6online.com)