“Yang perlu diperbaiki itukan infrastruktur penyangganya. Seperti lahan parkir, akses transportasi umum, dan lain lain. Tapi kalau direnov bangunan lagi sayang anggaran,”
Jakarta | Lapan6Online : Rencana renovasi Jakarta Internasional Stadium (JIS) menuai pro kontra di kalangan warga DKI Jakarta. Ada yang setuju, dan ada yang tidak setuju.
Bahkan, ada yang membawa bawa keranah politik. Karena JIS dibangun pada era pemerintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara, menjelang Pemiu 2024, Anies Baswedan salah satu bakal calon Presiden RI.
Dijaman Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pembangunan JIS sudah selesai.
JIS dibangun tahun 2019 menelan dana Rp4,5 Triliun.
JIS menjadi polemik karena tahun 2023 ini akan direnovasi dengan anggaran sebesar Rp5 Triliun.
Alasan renovasi karena pembangunan JIS belum standar FIFA. Namun, apapun alasannya, tanggapan warga DKI Jakarta beragam.
Ada yang mencurigai bahwa renovasi sekedar untuk mengambil uang negara.
“Apa benar JIS perlu distandarisasikan ? Atau hanya alasan saja untuk penggunaan keuangan negara yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Harus aware terhadap rencana standarisasi ini. Jangan sampai kecolongan. Negara ini darurat tikus berdasi,” ujar Fictie, salah satu warga DKI Jakarta.
Ada juga yang menyarankan infrastruktur pendukungnya saja dibangun.
“Yang perlu diperbaiki itukan infrastruktur penyangganya. Seperti lahan parkir, akses transportasi umum, dan lain lain. Tapi kalau direnov bangunan lagi sayang anggaran,” kata Iris.
Bahkan ada yang mengusulkan mengajak warga DKI Jakarta melakukan tour ke lokasi JIS. Supaya melihat langsung kondisi JIS.
“Usul, mungkin perlu diadakan tour khusus bagi yang ingin tau tentang JIS. Bisa diadakan 1 bulan saja, khusus rakyat DKI saja. Mekanismenya, tentukan titik kumpul, lalu diangkut bis khusus ke JIS. Nanti di JIS tour leader membawa tourist ke seluruh pelosok JIS dan mendapat penjelasan,” pungkasnya. (*BBS)