“Pemerintah tidak satu suara terkait aturan mudik. Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Jokowi Fadjroel Rachman mengatakan masyarakat boleh mudik, namun kemudian diralat oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang mengimbau masyarakat tidak melakukan mudik pada tahun ini,”
Jakarta | Lapan6Online : Wakil Presiden Ma’ruf Amin kembali mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa terkait pandemi virus Corona (COVID-19). Kali ini Ma’ruf meminta MUI untuk membuat fatwa tentang haram mudik saat Corona.
Pernyataan itu disampaikan Ma’ruf dalam video conference dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Wakil Presiden, Jumat (3/4/2020). Ma’ruf mengatakan pemerintah sedang mencari strategi memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Saya ingin terus memperoleh gambaran ya, strategi edukasi yang kelihatannya ini masih, mengatasi pencegahan, menghambat gerakan penyebaran ini. Ini barangkali menjadi tantangan besar, dan kita harus mencari strategi yang tepat,” kata Ma’ruf.
Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai pemerintah saat ini lebih mementingkan ekonomi di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Seperti, tidak tegasnya pemerintah terkait aturan mudik.
Menurutnya, “Pemerintah tidak satu suara terkait aturan mudik. Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Jokowi Fadjroel Rachman mengatakan masyarakat boleh mudik, namun kemudian diralat oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang mengimbau masyarakat tidak melakukan mudik pada tahun ini. Atau bahkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan mudik haram, tetapi Presiden Jokowi menyatakan boleh,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, pada Selasa (07/04/2020).
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa tanpa aturan yang jelas maka pengawasan terhadap pergerakan masyarakat akan sulit dilakukan. Bahkan, imbasnya, masyarakat akan tetap melakukan mudik sehingga penyebaran corona semakin luas dan hal tersebut akan mengancam logistik. Karena itu, ia meminta pemerintah untuk bertindak tegas dan melarang mudik.
“Sikap semacam ini justru menjadi pelecut untuk makin masifnya persebaran virus corona ke daerah,” pungkasnya. WE/BBS