PERISTIWA
“Warga setempat antusias datang ke lokasi untuk menyaksikan pentas berbagai seni yang dimainkan anak-anak seperti tarian modern dan jatilan atau kuda lumping versi kekinian,”
JOGJA | Lapan6Online : Warga masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya dan khususnya warga Kabupaten Sleman, secara serempak mengadakan Malam Tirakatan dan Malam Puncak Peringatatan HUT RI ke 79 pada Jumat (16/08/2024).
Begitu halnya warga Dusun Ringinsari Kalurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Untuk menyambut HUT RI ke 79, warga Dusun Ringinsari menggelar berbagai macam lomba berhadiah dan pentas seni. Lomba tersebut diantaranya, bola voley, mini soccer, masak, pecah air, balap karung, gerak jalan dan lainnya yang tak kalah menarik.
Sementara pada puncak peringatan kemerdekaan sekaligus dihelat peringatan “Merti Dusun” alias resik-resik dusun yang akan didilaksanakan di akhir bulan tanggal 30 dan 31 Agustus 2024 dengan menggelar kirab budaya dan menanggap wayang kulit semalam suntuk. Dan yang menarik, wayang kulit ini akan menampilkan dalang “Tiban” alias dalang tanpa bayaran. Dalang itu tak lain adalah mantan Kepala Badan SAR (Basarnas), Ki Dalang Marsdya TNI AU (Purn) Felicianus Henry Bambang Sulistyo, S.Sos.
Panggung hiburan yang didirikan di jalan tengah Dusun Ringinsari, malam itu tampak ramai. Warga setempat antusias datang ke lokasi untuk menyaksikan pentas berbagai seni yang dimainkan anak-anak seperti tarian modern dan jatilan atau kuda lumping versi kekinian. Pada malam Tirakatan HUT RI tersebut sekaligus dilakukan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sleman Sri Purnomo memberikan sambutan yang diwakili Dukuh Ringinsari, Emang Sulistyo Murtopo menyampaikan bahwa Malam Tirakatan menjadi salah satu tradisi perayaan HUT RI yang digelar oleh masyarakat. Tirakatan merupakan perwujudan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat kemerdekaan yang telah kita jalani selama 79 tahun ini. Tirakat juga merupakan media perenungan atas nilai semangat perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan kita ketika berjuang membebaskan negara kita dari penjajahan.
Malam tirakatan bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah refleksi atas perjuangan panjang bangsa Indonesia. Pada malam tirakatan ini saya mengajak seluruh warga Sleman untuk meneladani semangat para pejuang yang berjuang tanpa pamrih untuk bangsa dan negara.
Untuk itu bupati mengajak segenap warga masyarakat untuk memberikan kemampuan terbaik yang dimiliki sesuai dengan profesi dan keahlian yang dimiliki untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sebagai bentuk rasa syukur, bupati mengajak dengan ikhlas mendo’akan para pahlawan pejuang bangsa yang telah memberikan dharma bhakti, baik berupa harta, jiwa maupun raga untuk berjuang dan mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah. Do’a yang kita panjatkan merupakan salah wujud penghormatan dan rasa terima kasih kita atas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan kita.
Peringatan HUT Ke 79 RI ini, seyogyanya kita gunakan sebagai momentum untuk melakukan instrospeksi dan refleksi diri, merenungkan apa yang telah kita perbuat untuk membangun Kabupaten Sleman. Mengingat tanpa peran aktif dan dukungan dari seluruh warganya, maka pembangunan di Sleman tidak akan dapat dilakukan dengan optimal.
Sumbangsih yang diberikan, baik sebagai profesional maupun sebagai bagian tatanan sosial masyarakat akan menjadi kontribusi yang luar biasa bagi kemajuan Kabupaten Sleman kedepannya.
Dalam sambutan selanjutnya, Bupati Sri Purnomo mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi, menyatukan langkah untuk sesarengan membangun Sleman dan meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini selaras dengan tema peringatan kemerdekaan tahun 2024 ini yaitu “Nusantara Baru, Indonesia Maju”. Tema tersebut sebagai harapan bahwa bangsa Indonesia harus senantiasa berjuang untuk menyongsong hari depan yang lebih baik.
Moment HUT ke 79 Kemerdekaan RI diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan nasionalisme kita serta untuk mempererat kerukunan, persatuan dan kesatuan diantara seluruh masyarakat Sleman. Hendaknya keberagaman yang ada di Sleman ini menjadi representasi Sleman sebagai bagian elemen pemersatu bangsa.
Terlebih lagi pada bulan November mendatang kita akan melakukan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada.
“Saya harapkan masyarakat Sleman tetap mengutamakan persatuan dan kerukunan sekalipun berbeda pilihan,” harap bupati yang dibacaakan Emang Sulistyo..
Sukses pelaksanaan Pilkada Tahun 2024 adalah sukses kita semua. Pilkada yang kita laksanakan ini lebih dari sekadar olah-politik, namun juga merupakan olah-budaya untuk meningkatkan budaya-demokrasi agar tumbuh subur dan kuat mengakar menjadi budaya masyarakat.
Diakhir sambutan, Emang menyampaikan bahwa Padukuhan Ringinsari terdari dari Dusun Ringinsari, Kradenan, Ngawen, Gondaangan dan Tobongsari. Gebyar peringatan HUT RI ke 79 tersebut masing-masing dusun merayakan dengan bemacam lomba dan panggung hiburan.
Sementara itu, Ketua RW 49 Kalurahan Maguwoharjo, Anggit Triyono yang didamping Ketua RT 01 Dusun Ringinsari, Anto menjelaskan kepada Lapan6online bahwa pentas seni pada peringatan HUT RI dilakukan secara rutin dan berguna sebagai sarana ajang silahturahmi antar warga.
Dengan momen HUT RI ini, kata Anggit, juga untuk mempererat tali persaudaraan, kerukunan dan meningkatkan kegotongroyongan dengan menginmplemtasikan semangat para pejuang kemerdekaan. Selain itu, pentas seni budaya juga untuk menguri-uri warisan adat dan budaya yang Adiluhung dari para leluhur kita.
Hadir pada Malam Tirakatan dan Malam Puncak Peringatan HUT RI ke 79, Dukuh Ringinsari Emang Sulistyo Murtopo, Ketua RW 49 Anggit Triyono, Krtua RT 01 Anto, Ketua RT 02 Sungkono, Ketua Karang Taruna Farhan, para tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan segenap warga masyarakat Dusun Ringinsari dan sekitarnya. (*MasTete/Lpn6).