Lapan6OnlineKALBAR | Entikong | Sanggau : Setelah selesai berpuasa selama satu bulan penuh, selanjutnya umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah.
Pantauan redaksi Lapan6online.com di Masjid Al-Muhajirin PLBN Entikong, tampak jamaah sudah hadir mulai pukul 06:30 wib, terlihat jamaah memenuhi ruangan masjid dan halaman depan masjid, Sebagian jamaah membawa alas sendiri, pada Sabtu (22/04/2023).
Tampak warga masyarakat sangat ber semangat dan antusias dalam melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H.
Seluruh jamaah tetap khusyu dalam shalatnya dengan sangat antusias dan penuh semangat mendengarkan khutbah.
Sebagai Imam Ustadz Haris Munandar, Khotib Ustadz Maksum, dan Bilal Ustadz Padli.
Suasana di Luar Gate Pintu masuk Masjid Al-Muhajirin ada beberapa personil Anggota Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR,red) Entikong bersama beberapa personil Anggota Polsek Entikong membantu pengamanan arus Lalu-Lintas Kendaraan Jamaah yang akan masuk untuk mengikuti Shalat Idul Fitri Di Masjid Al-Muhajirin.
Dalam khotbahnya Ustadz Maksum mengatakan,”Pada hari ini kita semua masih dalam suasana hari raya Idul Fitri, untu tu menlah kita senantiasa mempertahankan kesucian jiwa kita sah mengerjakan puasa bulan Romadlon sebulan penuh dengan sentiasa meningkatkan rasa taqwa kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan- Nya,” ujarnya.
Lanjut Ustadz Maksum bahwa,”Dalam suasana Idul Fitri saat ini marilah kita saling memper kokoh persaudaraan sesama muslim dengan menjalin hubungan silaturrahmi sesama saudara muslim Saling mengunjungi, bemalaf- maafan atas segala kesalahan yang pernah kita lakukan baik secara sengaja maupun tidak untuk meminta keridlohan dan kehalalannya, baik itu dengan sesama anggota keluarga: tetangga kerabat dekat dan sesama teman dan handai tolan dimanapun berada,” paparnya.
Ia menjelaskanm,”Di hari ini (Sabtu,22/04/2023) marilah kita buka selebar lebarnya dan seluas-luasnya untuk memberikan pintu maat kepada siapapun juga, baik yang datang meminta maaf pada kita maupun tidak. Marilah kita buang jauh-jauh sifat angkuh, kukuh pada pendirian salah yang meyakini kebenarannya sendiri secara mutlaq sehingga tidak mau minta maaf kepada orang lain. Lebih baik kita mendahului merasa bersalah lalu meminta maaf terlebih dahulu daripada merasa benar tapi pada hakikatnya bersalah dan tidak mau mengakui kesalahannya dan tidak mau minta maaf,” jelasnya.
Ustadz Maksum menambahkan,”Hendaknya kita menyadari bahwa manusia sehebat apapun kemampuannya, setinggi apapun ilmu pengetahuan dan seberapa- pun pangkat dan jabatannya pasti tidak akan luput dari kesalahan Janganlah mempunyai perasaan sok suci, tidak pernah merasa bersalah sehingga tidak mau memaafkan orang lain atau minta maaf pada orang,” tambahnya.
Diakhir khutbahnya Ustadz Maksum menyatakan,”Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa mengingatkan kita akan kealfaan diri kita,” pungkasnya.
Khutbah Idul Fitri ditutup dengan pembacaan do’a oleh Ustadz Maksum
Pagi ini shalat Idul Fitri di masjid berjalan aman dan lancar. Khutbah juga singkat dan padat
Selesai bersalam-salaman petugas Sholat Idul Fitri foto bersama , diantara yang ikut foto bersama adalah yang bertugas sebagai Imam Masjid, Bilal, Khotib, dan Letnan Budiman dari Satgas PamTas Yonif 645/Gty. (*Saepul)