KOMANDO | PERISTIWA | NUSANTARA
”Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Provinsi Kalimantan Barat ini menyimpan kaya akan potensi yaitu Kerajinan tangan salah satu diantaranya anyaman tikar, yakni anyaman bidai yang kita kenal namanya,”
Lapan6OnlineKalbar | Jagoi Babang | Bengkayang : Dan SSK II Pos Koki Jagoi Babang Lettu inf Prayudy Yusga S.S.T, Han beserta 2 (dua) orang anggota berikan Penyuluhan Tentang Pemasaran Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM,red) Anyaman Bidai kepada warga masyarakat perbatasan, bertempat di Balai Adat Jagoi Babang, Desa Jagoi, Kec. Jagoi Babang, Kab. Bengkayang, Prov. Kalbar.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/GTY Letkol Inf Hudallah, S.H. dalam keterangan tertulisnya di Makotis Gabma Entikong Kecamatan. Entikong Kabupaten. Sanggau, Kalimantan Barat, pada Minggu, (11/09/2022).
Dansatgas mengatakan,”Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengembangkan pemasaran Anyaman Bidai dan memberikan ide-ide kreatif kepada warga masyarakat perbatasan dan sekaligus mengisi waktu luang personel Pos Koki Jagoi Babang dalam rangka pelaksanaan tugas pengamanan perbatasan RI-MLY di sektor barat Kalimantan Barat,” ujar Dansatgas.
Dansatgas mengungkapkan bahwa,”Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Provinsi Kalimantan Barat ini menyimpan kaya akan potensi yaitu Kerajinan tangan salah satu diantaranya anyaman tikar, yakni anyaman bidai yang kita kenal namanya. Selama ini banyak yang belum tahu bahwa bidai adalah hasil produk masyrakat perbatasan RI-Malaysia di Desa Jagoi,” ungkap Dansatgas.
Masih menurut Dansatgas,”Sehingga personel Pos Koki Jagoi Babang berinisiatif melalui penyuluhan ini memberikan ide-ide kreatif lainnya dan sekaligus untuk mengajak warga masyarakat Desa Jagoi Kec. Jagoi Babang ini untuk memberikan Teknik cara pemasaran kerajinan tangan Anyaman Bidai yang asli khas Jagoi ini supaya tidak kalah bersaing dengan pelaku-pelaku usaha Makro lainnya dan juga sebagai Upaya meningkatkan kembali perekonomian masyarakat perbatasan pasca pandemi Covid-19 dan membuka kembali lapangan kerja,” tegas Dansatgas.
“Dengan mudahnya mendapatkan bahan baku rotan dan kulit kayu untuk Anyaman Bidai ini dan proses pembuatannya yang tergolong mudah dan sederhana, kami Satgas Pamtas Yonif 645/Gty berharap hasil kerajinan tangan ini tetap terus dilestarikan dan dikembangkan, serta memiliki nilai jual sehingga menjadi salah satu potensi untuk memotivasi peningkatan ekonomi warga masyarakat perbatasan khususnya di Desa Jagoi Kecamatan Jagoi Babang ini,” imbuhnya lebih lanjut.
“Adapun yang turut hadir dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu diantaranya, Kepala Desa Jagoi Babang, Kepala Dusun Risau, Kepala Dusun Jagoi, Ketua Koperasi Desa Jagoi Babang, Masyarakat Desa Jagoi Babang,” tutup Dansatgas. (*SPL/IBRHM/SH)
*Sumber : Pen Satgas Pamtas Yonif 645/Gty