Warga RT 011 RW 03 Pluit Jangan di Pojokan Terus

0
170
Muslim Arbi/Foto : Ist.

“Kesalah pahaman antara warga dan Ketua RT nya tidak akan menghebokan dan segera di tempuh jalan musyawarah atau proses hukum bila jalan musyawarah sudah deadlock,”

Oleh : Muslim Arbi

TADI siang saya di ajak oleh kawan saya; Bung Adian Raditus. Seorang Pengamat Sosial Kemasyarakat.

Datang ke Lokasi di Kelurahan Pluit. Kelurahan ini di RT 011 RW 03. Ketua RT,  Riang Prasetya. Yang video nya cukup viral, menghebokan dan mengundang banyak pihak yang ingin tahu itu.

Saya pun setelah liat video itu, penasaran juga. Datang ke Lokasi dan bertemu dengan Bang Edi Kusuma Panjaitan, Ketua Forum Warga Pluit, Bung Very, Pak Iman dan beberapa warga lain nya.

Ternyata apa yang di sampaikan dalam video itu seolah Warga RT 011 RW 03 di posisikan salah. Padahal tidak demikian.

Very dan Iman pemilik dua ruko di RT 011 RW 03 Kelurahan Pluit itu ternyata sangat baik dan sangat taat hukum. Tidak seperti di tuduh kan di video yang viral itu. Mereka membantah semua yang di tuduhkan itu.

Sebetulnya sebagai ketua RT, jika hal ini di bicarakan dengan musyawarah dengan warga setempat. Hal ini tidak akan terjadi.

Karena terlihat di video itu seolah unsur sara sangat di tonjolkan seolah narasi permusuhan sedang di bangun bahkan terlihat seperti mau memprovok agar terjadi permusuhan. Padahal tidak demikian.

Apalagi Ketua RT Riang Patsyeyo , ini sudah 20 tahun pimpin warga setempat, dan selama ini tidak ada persoalan keributan baik antara warga maupun dengan ketua RT nya.

Dengan kejadian ini warga merasa janggal dan aneh. Seolah ada kepentingan lain dengan warga di musuhi dan di fitnah? Kan tidak bijak dong. Masa Ketua RT musuh warga nya sendiri.

Dan peristiwa malah mengundang banyak warga yang bertanya ada apa dengan ketua RT ini?

Dan saya kira. Kalau saja di kedepankan Musyawarah, barangkali hal – hal yang bersifat destruktif ini tidak perlu terjadi.

Penjelas Very Pemilik salah satu Ruko ini meluruskan kesalahan tuduhan Ketua RT dalam wawancara di salah satu channel YouTube Uya Kuya yang bilang warga di undang tidak datang.

Padahal itu tidak betul. Dan seharusnya Uya Kuya juga mewawancarai warga yang di tuduh itu supaya minimal informasi nya berimbang. Sehingga Warga pemilik Ruko di Pluit ini dapat membela diri. Dan seolah Ketua RT saja yang benar. Uya Kuya harus adil jika menyebarkan informasi.

Harus ada cover boothside. Prinsip jurnalisme harus di pertimbangkan. Jangan hanya memberi ruang RTt untuk menghakimi Warga nya tanpa ada pembelaan.

Banyak informasi soal saluran air dan ruas areal yang di bangun untuk pemilik ruko juga tidak tepat.

Tapi sudah viral terekpos ke publik seolah Warga paling salah dan ketua RT paling benar. Ini juga tidak bijak.

Jika melihat persoalan secara jernih, kesalah pahaman antara warga dan Ketua RT nya tidak akan menghebokan dan segera di tempuh jalan musyawarah atau proses hukum bila jalan musyawarah sudah deadlock.

Hemat saya pimpinan Daerah seperti Muspida, ya Jajaran Walikota, Camat, Kelurahan hingga RW dapat memediasi kesalah pahaman ini sehingga terjadi suasana yang damai, aman dan kondusif.

Atau, Dr Edy Kusuma Panjaitan sebagai ketua Forum Musyawarah Warga Pluit, yang saya kenal cukup dekat Babe Ridwan Saidi (Alm) perlu menginisiasi Forum Musyawarah antara Warga dengan Ketua RT nya.

Jika tidak proses hukum agar di tempuh Warga yang di kambing hitam di video viral akan di tempuh. Agar warga juga dapat membela diri untuk mendapatkan keadilan dan tidak terus menerus dipojokkan oleh ketua RT nya.

Aneh nya selama hampir 20 tahun hubungan antara warga dengan ketua RT nya baik saja. Buktinya pemilihan ketua RT, Riang Prasestia selalu terpilih dan tidak ada masalah. Kenapa akhir – akhir nya ini bisa muncul persoalan ini?

Ini barangkali perlu di cari akar permasalah nya. Untuk menuntaskan pertikaian antara ketua RT dengan warga nya.

Media massa juga jangan terkesan memprovok situasi sehingga ini terus memanas. Media harus bijak dalam pemberitaan.

Karena di rasakan pemberitaan sejumlah media terkesan memojokkan warga dan membela ketua RT. Padahal tidak demikian ketika saya cek di lapangan.

Tulisan ini didasari data dan video yang berdasarkan data-data lapangan sebagaimana ada nya. Ini adalah bentuk advokasi publik bagi warga yang terus menerus di pojokan oleh ketua rt nya sendiri. Aneh kan? Pluit: 18 Juni 2023. (*)

*Penulis Adalah Aktifis dan Pengamat Sosial,