“Bangunan SDN Bungur itu letaknya sangat dekat sekali dengan rumah warga, jarak tidak lebih dari 3 meter, sedangkan fasilitas gedung SDN tersebut standar bangunnya bukan standar untuk orang sakit, laah.. ini pasien Covid-19 yang jelas semua orang takut, kok malah didekatkan ke warga kita,”
Jakarta | Lapan6Online | Warga Bungur khususnya RW 08, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, melakukan aksi Demo penolakan wilayah mereka ( SDN 01/03 Bungur) dijadikan tempat penampungan pasien Covid-19, pada Selasa, (21/04/2020).
Ketua RW 08 Nur Hamida mengungkapkan, “Kok bisa lingkungan pemukiman akan dijadikan tempat sebagai penampungan pasien Covid-19, yang sangat jelas virus tersebut membuat semua orang panik dan ketakutan, “ujarnya kepada redaksi Lapan6online.com, pada Selasa (21/04/2020).
Nur menambahkan, “Bangunan SDN Bungur itu letaknya sangat dekat sekali dengan rumah warga, jarak tidak lebih dari 3 meter, sedangkan fasilitas gedung SDN tersebut standar bangunnya bukan standar untuk orang sakit, laah.. ini pasien Covid-19 yang jelas semua orang takut, kok malah didekatkan ke warga kita, ” tambahnya kesal.
Sementara itu, Ketua LMK 08 Kelurahan Bungur, Happy Sophia juga membuat pernyataan dimana akan digunakannya wilayah lingkungannya RW 08 (SDN 01/03 Bungur), Happy mengatakan, “Janganlah membuat panik keluarga kami dengan akan digunakannya lingkungan pemukiman sebagai tempat penampungan pasien Covid-19 yang memang belum ada obatnya, apalagi di lingkungan ini terdapat pusat santunan lansia dalam keluarga (Pusaka 39) dimana jumlah pesertanya ada sekitar 100 orang, bukankan kah itu sama saja mendatangkan bom waktu buat mereka, “tegasnya.
Sri Ami Ketua RT 007 RW 08 juga mengungkapkan keberatan wilayah lingkungan RTnya di jadikan tempat penampungan pasien Covid-19, “Aneh kok bisa lingkungan pemukiman di rekomendasikan untuk tempat penampungan pasien virus yang sangat membuat panik seluruh dunia, gedung sekolah itu standar SOPnya bukan untuk kesehatan, apakah mereka tidak memikirkan nanti limbah dari kegiatan itu akan mencemari warga, “ujarnya kesal.
Penolakan senada juga diungkapkan oleh warga Kelurahan Bungur, bukan saja dari RW 08, beberapa RW, unsur dan elemen juga melakukan penolakan dengan akan dijadikannya wilayah mereka sebagai wacana penampungan pasien Covid-19, mereka kompak sama – sama menolak, bila sampai wacana itu tetap dilanjutkan mereka akan melawan dengan perlawanan apapun, teriak mereka kompak.
Sementara saat warga sedang kumpul menyalurkan aspirasi penolakannya di depan gedung SDN 01, Camat Senen Ronny Jarpiko dan Lurah plt Zahrul Wildan dan beberapa anggota satpol PP mendatangi kerumunan warga. Ronny ditemani oleh plt lurah Zahrul mengajak warga untuk duduk bareng dan membicarakan prihal apa yang sedang dikeluhkan oleh warga Bungur saat ini.
Setelah beberapa warga menyampaikan keluhan dan keberatan wilayahnya dijadikan Shelter pasien Covid-19, Ronny menyampaikan beberapa statement, Ia mengatakan, “saya sendiri kok belum terima ya apa yang sedang diributkan oleh warga, mengenai beredarnya PDF surat TL Instruksi Sekda pemprov DKI , “ujarnya
Tiba – tiba Ia berdiri dan berjalan menuju gedung SDN 01 yang tak jauh dari Ia duduk dan Ia kembali duduk dan berkata, ” SDN 01 ini masih di DKI ya?, dijawab Kompak oleh warga dengan kata, “iyaa…, Kok aneh ya kalo di Jakarta tapi pemikiran warganya tidak open, tuturnya, Ronny kembali menuturkan sedangkan yang di desa saja kok bisa open dengan pasien Covid-19 dimana mereka bisa tempat mereka dijadikan tempat penampungan pasien Covid-19 tambahnya. Inikan baru wacana baru akan dan belum dilakukan tapi kenapa kalian sudah panik duluan?, “Ujarnya.
“Kita itu harusnya saling kompak mendukung agar penderita Covid-19 ini segera teratasi dan selesai, yang penting pikiran kita tetap fresh rajin olahraga dan jaga kesehatan itu yg buat kita terhindar dari Covid- 19, “terang Ronny.
Situasi hingga lepas asar kondusif walau diselingi beberapa argumen dan perdebatan. Lurah plt Bungur Zahrul Wildan tak tampak angkat bicara walau dicercar beberapa bertanyaan oleh warga dan awak media, hingga mereka pamitan untuk kembali ke kantor masing-masing.
Usai pertemuan antara warga Bungur dan pemimpin mereka (camat dan lurah) warga masih bertahan untuk diskusi. Mereka berpendapat tetap akan menolak wacana dinas pendidikan untuk memakai gedung SDN 01 sebagai Shelter pasien Covid- 19 dengan wacana akan bersurat ke gubernur agar hal yang mereka keluhkan terdengar dan ditanggapi. (Tws)
Simak Video Liputah Langsung Aksi Penolakan Warga RW 08 Soal Shelter Covid-19 Berikut ini :