Beijing, Lapan6online.com : Dunia tidak akan lupa dengan sejarah hitam perang Korea, perang saudara paling singkat 1950-1953 namun paling brutal dengan tingkat kematian mengerikan. Diperkirakan 5 juta orang tewas dalam perang saudara Korea Utara versus Korea Selatan yang didukung kekuatan Komunis China dan Soviet melawan pasukan PBB dengan kekuatan 17 negara.
Sejak perang itu, China menjadi kekuatan besar ketiga dunia di bawah AS dan Rusia pasca runtuhnya Soviet. Modernisasi perangkat militernya termasuk yang paling cepat dibandingkan AS. Hegemoni China menguat dengan angkatan perangnya yang diprediksi menjadi yang terkuat di dunia. Inilah yang membuat China menjadi jumawa.
Menghadapi tuduhan banyak negara sebagai dalang Covid-19, China justru menunjukan sikap kerasnya. Sepekan pasca mengumumkan kenaikan anggaran pertahanannya, Presiden China, Xi Jinping, menegaskan akan terus meningkatkan kesiapan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), untuk pertempuran militer. Kesiapan perang ini menguat selaras dengan ucapan Xi Jinping.
Kesiapan Perang Tentara China
Kesiapan perang ini bukanlah yang pertama di tunjukan Xi Jinping. Sebelumnya dua tahun lalu Pemimpin tertinggi China ini telah meminta pasukan untuk siap perang menghadapi kekuatan mananpun yang menganggu China.
Saat ini di tengah konflik dengan India di perbatasan Lembah Galwan, konflik dengan AS di Asia Pasifik, Laut China Selatan dan Laut China Timur, konflik dengan Filipina, Malaysia dan Vietnam di Samudra Hindia, Xi Jinping kembali bersuara keras.
Reuters mengungkap sikap geram Xi Jinping ditunjukan atas tudingan sejumlah negara yang menyebut China sebagai dalang pandemi Virus Corona (COVID-19). Peningkatan kekuatan militer dipilih Jinping seolah ingin memberi peringatan mengerikan kepada dunia atas tuduhan-tuduhan itu.
Pernyataan tegas itu dilontarkan Jinping di sela-sela pertemuan tahunan parlemen dan delegasi Tentara Pembebasan Rakyat China.
China Siap Perang
Apa yang diungkap Reuters seperti dikutip situs nasional, adalah kelanjutan dari laporan yang sebelumnya diinformasikan oleh China Daily. Media tunggal China ini menjelaskan bahwa Xi Jinping mendesak Tentara Pembebasan Rakyat China untuk mematuhi semua aturan Partai Komunis China, terkait pembangunan militer, serta strategi dan kebijakan pertahanan.
Sikap Xi Jinping adalah fakta lain yang makin mengindikasikan bahwa China siap untuk perang dengan lawan-lawannya. Salah satu yang paling terlihat adalah bagaimana China menipiskan jarak kesenjangan kekuatan militer dengan Amerika Serikat (AS).
Pekan lalu, China secara resmi mengumumkan kenaikan anggaran pertahanannya. Dari yang sebelumnya sebesar $167 miliar (Rp2.471 triliun), saat ini China memiliki anggaran pertahanan mencapai $178,2 miliar, atau setara dengan Rp2.637 triliun per tahunnya.
(*/RedHuge/Lapan6online)