Wartawati Ini Minta Yudi Syamhudi Kalau Cari Panggung Jangan Seperti Orang ‘Stress’

0
335
“Tidak memerlukan level Ketua Sekber Pers Indonesia atau level Ketua Umum organisasi pers untuk menjawab atau merespon ulah orang aneh seperti ini (Yudi Syamhudi Suyuti.red) Cukup saya seorang reporter yang akan menjawab pernyataan orang ‘stress’ seperti ini”

Jakarta – Lapan6Online : Adalah Dewi Apriatin, seorang Wartawati dari Korwil Jabar Sergap Reborn yang memberikan pernyataan keras terhadap Yudi syamhudi Suyuti terkait dengan tudingan Yudi terhadap Dewan Pers Indonesia (DPI) melalui sebuah pernyataan resmi dalam pers rilis yang menuding DPI berpihak pada salah satu calon presiden dan oknum aparat.

“Saya Keluar Dari Dewan Pers Indonesia, Karena Terindikasi Berpihak Pada Jokowi dan Oknum Aparat Pendukungnya.” tulis Yudi Syamhudi Suyuti dalam pers rilis yang juga diberitakan di suaramerdeka.id tertanggal 10 Maret 2019.

Diketahui, DPI adalah organisasi pers yang dibentuk melalui Kongres Pers Indonesia 2019 dari belasan organisasi pers yang bernaung di Sekber Pers Indonesia yang dibentuk untuk menaungi Pekerja, Perusahaan Pers dan Organisasi Pers yang selama ini terancam diberangus oleh Dewan Pers.

Berikut adalah postingan Yudi Syamhudi Suyuti di suaramerdeka.id:

Postingan berita Yudi Syamhudi Suyuti di Suaramerdeka.id (Foto dok lapan6online.com)

Pernyataan Yudi Syamhudi itu dianggap oleh Dewi Apriatin sebagai sebuah pernyataan untuk menggiring isu DPI ini ke arah politik. dan Dewi pun balik menuding Yudi dengan keras, bahkan menyebut Yudi telah membuat berita “Onani” yang menyerang DPI.

“Tak terima dikelurkan dari Grup Whats up, tiba-tiba yang bersangkutan membuat berita ‘onani’ dan menyerang Dewan Pers Indonesia hasil kongres yang tidak ada kaitan sama sekali dengan persoalan grup Whats up.” tulis Dewi dalam pernyataan resminya melalui pers rilis yang diterima redaksi Lapan6Online.com.

Bukan cuma itu, Dewi bahkan menyebut Pemimpin Redaksi Suaramerdeka.id itu sebagai orang “stress” yang sengaja menggiring DPI ke arah politik dan seolah-olah Yudi tengah numpang panggung di DPI agar dilirik oleh salah satu Paslon Presiden.

Berikut pers rilis Dewi Apriatin yang menohok langsung Yudi Syamhudi Suyuti:

Tanpa Judul

Penulis Oleh : Dewi Apriatin, Wartawati/Korwil Jabar Sergap Reborn (*)

Baru-baru ini Kongres Pers Indonesia 2019 berhasil melahirkan keputusan terbentuknya Dewan Pers Indonesia. Menariknya pasca Kongres ada seorang penyusup bernama Yudi Samhudi Suyuti mengaku sebagai Anggota Dewan Pers Indonesia lalu mundur karena alasan dirinya dikeluarkan dari Grup Whats Up Menuju Kongres DPI karena memposting berita berbau politik terkait pelarangan konser Ahmad Dhani, insiden pesawat pribadi Prabowo, dan kekecewaan pada program TV ILC tentang berita Andi Arief.

Tidak memerlukan level Ketua Sekber Pers Indonesia atau level Ketua Umum organisasi pers untuk menjawab atau merespon ulah orang aneh seperti ini. Cukup saya seorang reporter yang akan menjawab pernyataan orang ‘stress’ seperti ini.

Pertama-tama, gara-gara melanggar peraturan di Grup Whats Up Menuju Kongres DPI (yang sudah dirubah menjadi grup Dewan Pers Indonesia) oknum yang bernama Yudi Suyuti ini dikeluarkan dari grup Whats Up. Peraturan grup sudah disepakati bahwa semua anggota dilarang memposting hal-hal yang berbau politik demi menjaga independensi pers. Sehingga ketika si Yudi Suyuti itu melanggar aturan grup dengan postingan berbau politik, maka wajar jika pihak Admin menegur dan mengambil tindakan mengeluarkan yang bersangkutan dari grup.

Tak terima dikelurkan dari Grup Whats up, tiba-tiba yang bersangkutan membuat berita ‘onani’ dan menyerang Dewan Pers Indonesia hasil kongres yang tidak ada kaitan sama sekali dengan persoalan grup Whats up.

Dia menyatakan mundur dari Dewan Pers Indonesia karena menuding DPI terindikasi berpihak pada salah satu calon presiden dan oknum aparat. Postingannya yang berbau politik di grup Whatsapp Dewan Pers Indonesia dianggapnya sebagai press release.

Secara etika, Yudi Suyuti yang mengaku Pimred Pilar Media Grup ini sudah jelas-jelas melanggar aturan grup Whats Up untuk tidak memposting berita yang berbau politik tapi tetap saja ngotot. Lebih aneh lagi, setelah dikeluarkan dari grup Whatsapp si Yudi Suyuti ini mengaku sebagai Anggota Dewan Pers Indonesia lalu mundur. Padahal, faktanya Yudi Suyuti ini merupakan penyusup di Kongres Pers Indonesia karena tidak mendapat rekomendasi dari salah satu pimpinan organisasi pers yang ada di Sekber Pers Indonesia. Bahkan, yang bersangkutan tidak pernah dipilih atau dicalonkan sebagai anggota DPI.

Pernyataan yang bersangkutan mundur dari DPI adalah merupakan upaya untuk menggiring isu Dewan Pers Indonesia ini ke arah politik. Jelas-jelas Dewan Pers Indonesia tidak ada kaitan dengan grup Whats Up. Grup Whats Up DPI hanya sebagai wadah komunikasi antar peserta dan panitia.

Jadi ketika Yudi Suyuti yang mengaku seorang Pemimpin Redaksi membuat pernyataan mundur sebagai Anggota Dewan Pers Indonesia itu sama saja yang bersangkutan menunjukan dirinya seolah-olah lagi ‘sakit jiwa’ karena persoalan melanggar aturan grup Whats Up, kenapa Dewan Pers Indonesia yang dibawa-bawa.

Kalau ingin menggiring isu harusnya lebih kreatif.  Mencari panggung untuk kepentingan agar dilirik oleh pasangan calon presiden boleh aja tapi jangan jadi seperti “orang stress” yang menghalalkan segala cara dan mengorbankan kepentingan banyak orang. (*)

Hingga berita ini dirilis belum diketahui apa tanggapan dari Pemimpin Redaksi suaramerdeka.id, Yudi Syamhudi Suyuti. (*)

Editor : Red/Lapan6Online.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini