Yos Rizal : Pengoperasian 8 Tongkang dan Pushboat Ini Pertama Kali Di Jakarta, Jadi Pilot Project Jakarta Utara

0
337
Yose Rizal, Ka.Unit Alkal, Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta saat memberikan keterangan kepada awak media/Foto2 : Agus

NEWS | MEGAPOLITAN

”Dengan pengadaan 8 unit Tongkang dan 2 unit Push Boat ini proses pengerukan lebih efektif dan efisien. Dari segi pembiayan operasional, pengadaan 8 unit tongkang dengan 2 unit Push Boat ini lebih mahal tapi lebih efektif,”

Lapan6Online | Jakarta : Lagi, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta melalui UPT Alkal membuat gebrakan baru dengan menciptakan sebuah karya besar dalam rangka menjaga dan merawat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Selama ini proses pengerukan lumpur yang ada di Waduk Pluit masih dengan cara manual, yaitu dengan menggunakan escavator amphibi. Selain butuh proses panjang, escavator amphibi tersebut lebih banyak diterjunkan ke lokasi. Hal ini tidak efektif dan tidak maksimal.

Sehingga Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta membuat sebuah inovasi untuk pengerukan lumpur Waduk Pluit. Hal ini baru pertama di Jakarta Khususnya, sehingga menjadi pilot project.

Pada Kamis (16/12/2021) pihak UPT.ALKAL Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah dilaksanakan serah terima 8 unit Tongkang dan 2 unit Push Boat kepada pihak Sudin SDA Jakarta Utara selaku pihak pelaksana perawatan Waduk Pluit,

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Idham Helmiawan, Kasatpel Peralatan Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta kepada awak media pada Kamis (16/12/2021) mengatakan,”Proses kerja pengerukan lumpur waduk secara konvensional menggunakan puluhan unit escavator amphibi dan memakan waktu cukup lama,” singkatnya.

Idham Helmiawan, Kasatpel Peralatan Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta

Idham menjelaskan bahwa,”Dengan pengadaan 8 unit Tongkang dan 2 unit Push Boat ini proses pengerukan lebih efektif dan efisien. Dari segi pembiayan operasional, pengadaan 8 unit tongkang dengan 2 unit Push Boat ini lebih mahal tapi lebih efektif,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, A.Dani Firsal, Direktur PT. Dok Perkapalan sebagai pihak penyedia memberikan penjelasan terkait pengadaan Tongkang tersebut, ia mengatakan bahwa,”Kami ikut berperan dalam proses pengadaan produksi 8 tongkang dengan 2 Push Boat yang dikerjakan selama 180 hari terhitung sejak kontrak administratif hingga produksi,” singkatnya.

A.Dani Firsal, Direktur PT. Dok Perkapalan

Lebih lanjut Dani membeberkan,”Spesifikasi Tongkang dengan berat 50 ton ini memiliki daya dorong yang sangat kuat dengan daya angkut lumpur sebanyak 20 ton. Diharapkan dengan tongkang dan pushboat ini dapat membantu pemeliharaan waduk Pluit khususnya saat pengerukan lumpur dari bagian tengah waduk sehingga lebih cepat,” bebernya.

Lebih lanjut Dani menambahkan,”Dengan Tongkang dan Push Boat ini proses pengerukan jauh lebih dari proses pengerukan sebelumnya. Proses produksi Tongkang dan Push Boat ini tidak mengalami kendala karena PT Dok Perkapalan yang memiliki 11 hektar galangan ini sudah expert dalam pembuatan armada laut. Bahkan PT Dok Perkapalan ini telah memproduksi kapal Roro. Produksi 8 tongkang dengan 2 Push Boat ini dikerjakan oleh satuntim yang berjumlah sekitar 40 personil dengan kompetensi masing masing seperti konstruksi, mesin dan mekanik,” tambahnya.

Ditempat yang sama, dalam acara serah terima Tongkang tersebut dihadiri pihak PT. BKI (PT.Biro Klasifikasi Indonesia-Persero,red) yang diwakili Budi Prakoso, ST, VP SBU Marine & Offshore Migas kepada awak media mengatakan bahwa,”Proses pengadaan 8 unit tongkang dan 2 push boat diawasi langsung oleh PT BKI mulai dari desaign gambar hingga proses pembuatan agar para pengguna dan stake holder merasakan manfaat,” terangnya.

Lebih lanjut Budi menjelaskan,”Tongkang dan Push Boat sangat bermanfaat sekali karena lebih cepat dan efektif khususnya terhadap aspek nilai tambah (added value) bagi pengguna jasa (user),” jelasnya.

Budi Prakoso, ST, VP SBU Marine & Offshore Migas, (PT.Biro Klasifikasi Indonesia-Persero,red)

Budi berharap PT BKI memberi manfaat dalam pengawasan sehingga ke depan setiap produksi semacam ini dapat mendapat certificate of inspection dari BKI agar memberi jaminan manfaat kepada pengguna jasa.

Selain itu Budi berharap ke depan mendapat input dari Pelindo agar waduk waduk lain dapat lebih terintegrasi dengan alat seperti ini.

Hal senada juga disampaikan Yose Rizal, Ka.Unit Alkal, Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta kepada awak media mengatakan,”Pengadaan 8 unit tongkang dan 2 unit push boat ini dimaksudkan agar pengerukan waduk yang menjadi muara beberapa sungai di DKI Jakarta dg kedalaman 6 meter ini lebih efisien dari sebelumnya,” ujarnya.

Lebih lanjut Yos menambahkan bahwa,”Berharap pengoperasian alat tongkang dan Push boat pengelolaanya dibawah SDA Jakarta Utara ini dapat mengatasi banjir dan memberi manfaat kepada warga Jakarta. Selain itu, pengoperasian 8 tongkang dan pushboat ini merupakan yang pertama kali di Jakarta dan sebagai pilot projek khususnya di Jakarta Utara,” tambahnya.

Sementara itu, Kasie Pembangunan Drainase, Sudin SDA Jakarta Utara, Yursid Suryanegara mengatakan,”Program pengadaan tongkang dan pushboat ini merupakan inisiasi dinas SDA melalui PT ALKAL atas arahan Gubernur DKI. Pengoperasian dan pengerukan akan dilakukan secara rutin per dua tahun,” terangnya.

Kasie Pembangunan Drainase, Sudin SDA Jakarta Utara, Yursid Suryanegara

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa,”Pengerukan belum bisa dilakukan disebabkan kondisi waduk masih dangkal, perlu dibuka jalur untuk agar penggunaan tongkang bisa efektif. Sementara sekarang ini masih menggunakan escavator amphibi biasa. Tahun 2020 program ini belum masuk Waduk Pluit karena keterbatasan alat dan prioritas lain dan baru pada tahun 2021 atas inisiasi PT ALKAL melalui kepala dinas sebagai tumpuan tahun 2022. Untuk pengerukan Waduk Pluit ini dirasa cukup dengan 8 unit tongkang dan 2 unit push boat. Perlu evaluasi efektifitasnya ke depan,” pungkasnya. (*Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini