Jakarta, Lapan6online.com : Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pemerintah untuk segera meliburkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Hal ini menyusul sebaran virus corona yang makin meluas di Indonesia dan mulai jatuh korban dari kalangan anak.
Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengaku khawatir apabila sebaran virus bernama resmi COVID-19 ini mencapai sekolah, maka dampaknya akan sangat fatal. Untuk itu, ia mendorong diliburkannya sekolah agar penyebaran virus ke peserta didik dapat diminimalkan.
“Sekolah harus segera diputuskan untuk diliburkan (bisa diistilah anak belajar di rumah), mengingat dan mempertimbangkan bahwa anak dapat tertular corona dari orang dewasa dan anak juga bisa saling menularkan,”ujar Retno melalui keterangan tertulisnya seperti dilansir Kiblat.net, Sabtu (14/03/2020).
Terkait penanganan pasien anak yang terinfeksi virus, Retno pun mempertanyakan kesiapan Indonesia dalam menangani pasien anak positif corona. Mulai dari ruang isolasi khusus anak, rumah sakit rujukan khusus anak, hingga pelibatan dokter anak.
Retno menekankan bahwa anak mempunyai hak dan harus diperlakukan berbeda dengan orang dewasa. Untuk itu, dia mendorong agar pemerintah segera menyiapkan rumah sakit rujukan khusus anak dan melibatkan Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam penanganan pasien anak.
“Karena memperlakukan pasien anak positif corona tentu saja berbeda dengan memperlakukan pasien dewasa. Perlu diingat bahwa, anak balita tidak mungkin diisolasi tanpa orang tuanya,” kata Retno.
KPAI juga menghimbau kepada para wali murid, jika nantinya sekolah diliburkan maka anak-anak harus dipastikan tetap berada di rumah. Orang tua harus mengawasi agar anak tidak keluar dan berbaur dengan kerumunan atau keramaian.
“Semua orang tua harus hati-hati. Kalau anak sakit, energi orang tua akan habis, risiko juga orang tuanya bisa sakit. Ketika anak sakit, bisa satu keluarga sakit,”imbau Retno.
Tertular dari Orang Tua
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah RI untuk COVID-19 Achmad Yurianto mencatat ada balita yang positif corona.
Dengan demikian, maka total pasien yang positif corona mencapai 69 orang. Mirisnya dalam kasu terbaru ini ada dua balita yang tertular virus corona. Keduanya adalah pasien 49, seorang laki-laki berusia 3 tahun (Sakit Ringan Sedang) dan pasien 54, seorang laki-laki berusia 2 tahun ( Sakit Sedang).
“(Pasien) umur 2-3 tahun bagian dari tracing,” ujar Yurianto.
Menurutnya, kedua balita tersebut terinfeksi virus corona karena tertular orang tuanya yang saat itu sedang sakit. “Orang tua sakit, anaknya yang kena. Lebih detil saya besok akan jelaskan. mudah-mudahan bisa kita makin cepat lagi,” tandasnya.
(*/RedHuge/Lapan6online)