“Para debt collector nongkrong diwilayah Desa Bendungan dan sedang membidik kendaraan yang melintasi jalan itu. Oleh pemuda karang taruna (warga pemuda Bendungan) ditegor karena sering melakukan penarikan kendaraan dan membuat resah warg sekitar,”
Lapan6Online : Kericuhan yang ditimbulkan para debt collector ini mengundang marah warga Bendungan Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Peristiwa bermula para mata elang (matel,red)’atau debt collector ini kerap melakukan perampasan kendaraan milik warga maupun oranglain yang melintasi jl. Raya Puncak. Bahkan menurut warga, para debt collector itu sudah diperingatkan jangan melakukan penarikan dan perampasan se-enaknya.
Awalnya para debt collector nongkrong diwilayah Desa Bendungan dan sedang membidik kendaraan yang melintasi jalan itu. Oleh pemuda karang taruna (warga pemuda Bendungan) ditegor karena sering melakukan penarikan kendaraan dan membuat resah warg sekitar.
Para matel tidak terima ditegur warga, maka munculah keributan yang menyebabkan dari pihak Ambon Debt collector itu mengalami luka dibagian hidung sobek kena lemparan batu, dan kemudian dilarikan ke RSUD Ciawi.
Setelah diketahui identitas matel yang terluka, ia bernama Irjan Anwari Galela kelahiran tahun 1995, beragama Islam dan beralamat di desa Waimangit Rt.000/000 Desa waimangit kec. Air buaya kab. Buru (maluku).
Untuk mengantisipasi terjadinya keributan yang lebih serius, pihak kepolisian segera memanggil para tokoh masyarakat Desa Bendungan, dan juga menghadirkan dari pihak Debt collector ambon yang dituakan.
Sebelumnya dalam pemberitaan dan instruksi Kapolri menyatakan tindakan matel atau debt collector merampas kendaraan oranglain dijalan adalah perbuatan melanggar hukum, maka kepolisian berhak menembak pelaku perampasan kendaraan tersebut. OP
