“Kemungkinan buruk akan mulai terjadi di pertengahan bulan Juni 2020 penambahan angka positif Covid-19 dapat mencapai rata-rata sekitar 1.000 atau cenderung lebih, apabila jumlah uji PCR ditingkatkan per hari, kecuali uji PCR tidak ditingkatkan atau menurun,”
Oleh : Mr.Khan
Jakarta | Lapan6Online : Data update Covid-19 per hari ini, Sabtu, 30 Mei 2020 hanya dari hasil tes Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebanyak 2.935 specimen saja, hari ini tes PCR sebanyak 11.604 specimen, mungkin besok atau lusa yang postif potensi akan bertambah dihitung secara hukum rata-rata.
Saya amati kemungkinan buruk akan mulai terjadi di pertengahan bulan Juni 2020 penambahan angka positif Covid-19 dapat mencapai rata-rata sekitar 1.000 atau cenderung lebih, apabila jumlah uji PCR ditingkatkan per hari, kecuali uji PCR tidak ditingkatkan atau menurun, karena butuh modal besar untuk uji PCR.
Di Saudi Arabia target uji PCR per hari adalah 10.000 specimen, padahal di Saudi Arabia jumlah penduduknya hanya sekitar 31 juta jiwa saja, sedangkan kita di Indonesia punya 270 juta penduduk, yang dites PCR setiap hari hanya berkisar antara 3.500 hingga 11.600 specimen, itu pun per hari rata-rata di bawah 10.000 specimen.
Salah satu cara penanggulangan Covid-19 yang baik adalah tes PCR yang cepat dan secara massal, seperti di China, Korea Selatan, Saudi Arabia dan sebagainya. Kapan Indonesia mampu melakukan tes PCR cepat secara massal dengan target yang cukup maksimal relevan dengan jumlah penduduk yang ada?
Mungkin agar lebih maksimal penanggulangan Covid-19 seperti di DKI Jakarta saja dibutuhkan tes PCR 10.000 atau lebih per hari. Belum lagi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan sebagainya. ****