Uji Kemampuan dan Kesiapan Jajaran, Kosekhanudnas I Gelar Latihan Cakra A

0
61
“Faktor disiplin dan keselamatan dalam melaksanakan latihan harus menjadi prioritas utama. Untuk itu jaga kondisi fisik dan mental sebaik mungkin sebab tugas yang harus dilaksanakan cukup berat, dan banyak memerlukan konsentrasi dan pikiran yang matang,”

Jakarta | Lapan6Online : Panglima Komando Sektor Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) I, Marsma TNI Meka Yudanto, S.Sos., M.A.P., selaku Direktur Latihan (Dirlat), didampingi Asops selaku Wadirlat dan Aslog Kosekhanudnas membuka Latihan Pertahanan Udara Cakra “A” Tahun Anggaran 2020 secara daring di ruang Yudha Posekhanudnas, Makosekhanudnas I, Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Latihan Cakra A 2020 ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan personel GCI (Ground Control Interception) di Satuan Radar jajaran Kosekhanudnas I dalam pengendalian penyergapan pesawat musuh oleh pesawat Tempur Sergap kawan dalam pengamanan Wilayah Udara oleh Unsur Hanud serta penguasaan protap Operasi Hanud.

Pangkosekhanudnas I mengatakan, Latihan Hanud Cakra 2020 yang melibatkan kekuatan yang meliputi personel, alut sista, serta fasilitas dan sarana pendukung, tidak akan menghasilkan sesuatu apapun bila tidak diimbangi dengan kesungguhan hati dari seluruh peserta latihan dalam mengerjakan tugas masing-masing.

“Faktor disiplin dan keselamatan dalam melaksanakan latihan harus menjadi prioritas utama. Untuk itu jaga kondisi fisik dan mental sebaik mungkin sebab tugas yang harus dilaksanakan cukup berat, dan banyak memerlukan konsentrasi dan pikiran yang matang,” tekan MArsma TNI Meka Yudanto.

Latihan yang akan berlangsung selama 2 hari ini, melibatkan Unsur Satuan Radar, GCI, Tempur Sergap, Unsur Transport, Denhanud 471 Paskhas, Heli SAR, MCC dan Koopsau I beserta jajaran.

Melalui latihan ini, diharapkan teruji kesiapsiagaaan para penerbang Tempur Sergap dalam menghadapi kondisi kontijensi.

“Dalam kesiapsiagaan tersebut para penerbang tempur dan ground crew dilatih untuk memiliki kemampuan scramble, kemampuan komunikasi antar unsur Hanud, dan kemampuan menterjemahkan perintah pimpinan melalui jalur Komando Pengendalian (Kodal) yang telah ditentukan sehingga kegiatan Operasi Pertahanan Udara dapat berjalan sesuai Protap Operasi Hanud,” ujarnya.

Latihan Cakra A ini diasumsikan terjadi pelanggaran udara di Wilayah Udara Nasional Kosekhanudnas I oleh CN 295 (sebagai Bulsi), sehingga Pangkosekhanudnas I melaksanakan prosedur penindakan terhadap pesawat udara asing yang melanggar kedaulatan wilayah udara dengan menggunakan pesawat Tempur Sergap F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 Iswahjudi, Madiun, untuk mengusir pesawat asing keluar dari wilayah udara Indonesia.

Adapun uji kemampuan melalui skenario ini adalah bagaimana para unsur jajaran Kosekhanudnas I melaksanakan prosedur identifikasi secara elektronis oleh unsur radar, dilanjutkan dengan pelaporan melalui jalur komunikasi Kodal atas, Kodal samping mapun Kodal bawah.

Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi secara korelasi melalui pengecekan identitas pesawat asing melalui FCIS (Flight Clearance Information System) oleh Perwira Identifikasi yang berkoordinasi dengan jajaran intelijen Kosekhanudnas I maupun pengecekan identifikasi pesawat secara visual oleh penerbang Tempur Sergap, sampai dengan skenario pengusiran maupun force down serta penghancuran.

Bersamaan dengan pelaksanaan latihan Hanud Aktif, Kosekhanudnas I juga menggelar Latihan Hanud Pasif yang melibatkan seluruh anggota Kosekhanudnas I juga Latihan pemadam kebakaran dan efakuasi korban yang disebabkan oleh serangan pesawat musuh sesuai scenario Latihan.

Pangkosekhanudnas I berharap seluruh pelaku Latihan Cakra A baik Hanud Aktif maupun Hanud Pasif, seriuas dalam melaksanakan setiap tahapan latihan sesuai protap dan skenario dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan juga cuaca minimum. (Yan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini