OPINI
“Bahwa agama, pendidikan dan kesehatan haruslah berjalan secara integral sehingga dapat menopang peradaban. Hanya saja ke tiga hal itu haruslah segera diwujudkan secara nyata, bukan hanya sekedar ungkapan motivasi namun tanpa realisasi,”
Oleh : Uci Riswahyu,S.Akun
WAKIL Wali Kota Medan, Aulia Rachman, mengingatkan bahwa agama, pendidikan, dan kesehatan adalah hal yang sangat penting tidak boleh dianggap remeh. Ke tiga hal ini merupakan mata rantai yang tidak dapat terpisahkan.
Oleh sebab itu pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga ketiga pilar ini menjadi kokoh sehingga anak-anak bangsa dapat bersaing keluar. Hal tersebut disampaikan Aulia Rachman saat mewakili Wali Kota Medan, Bobby Nasution, ketika menjadi narasumber dalam program ulama dan umarah berbicara yang digelar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyah (YPSA), Sabtu (25/9). (waspada.co.id/25/09/2021).
Dalam acara tersebut, Aulia Rachman menyampaikan apresiasi terhadap program YPSA yang tetap mempertahankan kekokohan tunas-tunas bangsa saat ini dengan mengajarkan berbagai ilmu-ilmu pendidikan yang bermanfaat. Sebab menurut Aulia Rachman, anak-anak ibarat botol kosong yang harus diisi untuk menghadapi tantangan kedepan. (pemkomedan.go.id/25/09/2021)
Memang benar bahwa agama, pendidikan dan kesehatan haruslah berjalan secara integral sehingga dapat menopang peradaban. Hanya saja ke tiga hal itu haruslah segera diwujudkan secara nyata, bukan hanya sekedar ungkapan motivasi namun tanpa realisasi. Minimnya pemahaman agama dalam pendidikan saat ini menjadikan para generasi kehilangan jati diri, sehingga wajar jika tidak sedikit para generasi yang tidak memiliki kepribadian yang baik.
Dalam Sistem kapitalis pendidikan dijadikan sebagai alat komersialisasi, sehingga pendidikan yang seharusnya bertujuan untuk membentuk kepribadian yang baik bagi para generasi tidak dapat tercapai dengan baik. Dengan demikian sistem pendidikan kapitalis telah gagal dalam melahirkan output pendidikan yang berkualitas. Sehingga wajar jika Pemerintah mengkhawatirkan masa depan anak bangsa.
Begitu juga kesehatan dalam sistem kapitalis yang tidak berjalan sesuai dengan tujuannya yakni memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat. Kesehatan malah dijadikan salah satu jalan untuk mendapatkan uang, sehingga masyarakat harus membayar mahal untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.
Di dalam Islam, yang menjadi pilar negara adalah ketaqwaan individu, control masyarakat dan negara sebagai pelaksana hukum. Sedangkan pendidikan, kesehatan dan kemanan adalah hak-hak pokok masyarakat yang harus dijamin pemenuhannya oleh negara.
Melalui pendidikan Islam telah terbukti mampu melahirkan para generasi yang menjadi ilmuan serta ulama yang bertakwa.
Oleh karena itu, masa depan generasi akan cerah jika menerapkan sistem Islam secara kaffah dalam kehidupan bernegara. Begitupula seluruh rakyat akan mendapatkan pelayanan terbaik dalam memenuhi semua kebutuhannya termasuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Wallahu’alam. (*)
*Penulis Adalah Aktivis Dakwah