OPINI
“Pada faktanya sejahtera tidak hanya ditentukan dari gaji saja, namun ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan,”
Oleh : Rantika Nur Asyifa
DILANSIR dari CNN Indonesia.com, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memberi sinyal positif soal upah minimum provinsi (UMP) 2023. Ida menyebut akan ada kenaikan UMP. Namun, ia masih merahasiakan besaran kenaikan tersebut.
“Ada beberapa (persen kenaikannya),” kata Ida dalam acara Festival Pelatihan Vokasi, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu (30/10).
Ida mengatakan, Kemenaker tengah mempertimbangkan aspirasi para buruh yang menuntut agar upah buruh 2023 naik usai tak mengalami kenaikan hingga tiga tahun terakhir.
Ia menambahkan, Kemenaker melalui Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI dan Jamsos) Indah Anggoro Putri pun telah menjalin komunikasi dengan kaum buruh untuk memfinalkan besaran kenaikan upah minimum 2023.
Sebelumnya, kepastian soal kenaikan UMP buruh pada tahun depan juga sudah dipastikan oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor. Ia mengatakan kenaikan UMP akan disesuaikan dengan inflasi.
Menurutnya, eperti ditulis cnnindonesia.com(30/10/2022), besaran kenaikan akan sejalan dengan inflasi dan kondisi perekonomian yang kemungkinan terjadi di tahun depan. Selain itu, juga mempertimbangkan kondisi pelaku usaha.
Di sisi lain, salah satu perusahaan terbesar di dunia yaitu Philips akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), menyusul anjloknya penjualan akibat penarikan ventilator dan peralatan medis dari pasar. Jumlah pekerja yang bakal terkena PHK mencapai 4.000 orang.
Adapun kebijakan PHK terhadap 4.000 pekerjanya, merupakan 5 persen dari total jumlah pekerja Philips yang pada tahun lalu mencapai 78.000 orang. (kumparanBISNIS.com, 24/10/2022).
Pendidikan vokasi sejatinya hanya mencetak tenaga kerja teknis dan bukan ahli, yang tentunya standar gajinya tidaklah tinggi. Pada faktanya sejahtera tidak hanya ditentukan dari gaji saja, namun ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan.
Dengan beban biaya pendidikan dan kesehatan yang tinggi saja, maka sejahtera masih menjadi mimpi. Janji kenaikan UMP juga tidak akan membuat sejahtera, karena kapitalisme memiliki standar pengupahan yang memang tak memungkinkan hidup sejahtera.
Ditambah dengan situasi ekonomi yang dalam ancaman resesi, PHK bisa jadi tak akan terelakkan dan tentunya akan beresiko terhadap lulusan pendidikan vokasi yang digadang-gadang menempati posisi penting dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Jika saja Islam yang menjadi acuan sistem ekonomi di negeri ini, maka hal-hal yang terjadi saat ini tidak akan timbul dan sebelum terjadi akan mudah untuk dicegah. Islam memberikan jaminan kepada setiap rakyatnya, tidak memandang ia kaya atau miskin, kulit hitam atau putih, kasta rendah atau tinggi.
Jaminan sosial, kesehatan, kesejahteraan, keamanan, perekonomian diberikan kepada setiap rakyatnya. Islam mengajarkan untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA) sendiri tanpa campur tangan pemodal atau negara lain, yang sudah jelas akan berusaha menguntungkan diri sendiri dan bukan mengutamakan kemashlahatan seluruh masyarakat.
Bila negara mengelola SDA dengan baik, maka akan memberikan kesejahteraan kepada rakyat dan memberdayakan SDM yang ada. Negara ini akan maju tanpa campur tangan asing atau sistem buatan manusia yang berasal dari barat. Walahu a’lam bisshawab. [*GF/RIN]
*Penulis Adalah Guru