Beras BPNT Berkutu, Dinsos Pandeglang Diminta Evaluasi TKSK

0
16
Beras yang disebut-sebut berkualitas rendah pada Program Bantuan Tunai di Pandeglang. (Foto: Istimewa)
“Jangan biarkan keberadaan supplier demi meraih keuntungan, lantas menjual komoditas di program secara asal asalan. Ingat, Ini merupakan program dari pemeritah pusat yang mesti dikawal. Karena saya meyakini program ini tujuannya untuk keseimbangan daya makan fakir miskin ditengah pandemi covid 19,”

PANDEGLANG | Lapan6Online : Aktivis dari wilayah Banten Selatan, Udi Supriadi mengaku prihatin, atas adanya komoditi berupa beras yang kualitasnya kuning dan berkutu, saat penyaluran Program Bantuan Tunai Selain dari kualitas komoditi yang berikan pada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) oleh agen e-warung.

Udi juga menyoroti terkait harga jenis-jenis komoditi yang telah ditentukan, dinilai melebihi harga pasar di wilayahnya.

“Dalam meningkatkan imunitas tubuh di tengah masyarakat, selain mengikuti protokol kesehatan, ketersedian makanan yang bergizi dan nutrisi juga harus terjamin. Jadi saya berharap bantuan yang telah diterima oleh KPM BPNT disini, dapat meningkatkan imunitas tubuh mereka. Jadi jangan biarkan beras berkutu dipaksakan diterima oleh KPM,” kata Udi.

Tidak hanya itu, pria yang biasa dipanggil Haji Oo itu juga menilai bahwa, adanya kejadian penyaluran komoditi berupa beras yang tidak berkualitas tersebut, tidak dapat dilepaskan dari peran Tim Koordinasi Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten.

Menurutnya, kehadiran Tim Koordinasi Kecamatan, dinilainya tidak bisa bertindak tegas terhadap suplayer sebagai pemasok bahan-bahan komoditi, sehingga merugikan masyarakat penerima bantuan itu.

“Jadi, Timkor itu tidak bisa melalukan tindakan tegas terhadap penyedia, yang sudah merugikan masyarakatnya sendiri. Seharusnya, sebagai kepanjangtanganan Bupati, harusnya punya rasa simpati terhadap masyarakat. Terlebih pada saat situasi PPKM darurat begini.” jelasnya.

Dia meminta agar, Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang agar segera melakukan evaluasi terhadap Supplier sebagai penyedia barang.

“Jangan biarkan keberadaan supplier demi meraih keuntungan, lantas menjual komoditas di program secara asal asalan. Ingat, Ini merupakan program dari pemeritah pusat yang mesti dikawal. Karena saya meyakini program ini tujuannya untuk keseimbangan daya makan fakir miskin ditengah pandemi covid 19,” tegas Udi.

Terpisah, Pendamping Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kecamatan Sobang, Heti mengatakan bahwa, dirinya membantah soal adanya komoditi berupa beras yang diberikan pada penerima, berkutu.

“Sampai hari ini, tidak ada yang komplain soal beras. Kalau betul ada yang berkutu, itu dari agen mana, dan KPM atas nama siapa, karena selama ini H. Oo tidak ada bilang ke saya,” katanya.

Diketahui sebelumnya, terkiat penyaluran program BPNT di Kecamatan Sobang, berdasarkan hasil investigasi wartawan di lokasi, terdapat beberapa permasalahan.

Diantarannya yakni, adanya mekanisme penyaluran yang lambat, dimana saldo rekening dalam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik KPM, ditarik sebelum penyaluran dilaksanakan. [Haji Merah/Lapan6Online]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini