Lapan6OnlineJABAR | Bogor : PDI Perjuangan menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024—2029 pada Rapat DPP Partai ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idulfitri 1444 Hijriah di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
“Pada jam 13.45 WIB dengan mengucap bismillah, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” ucap Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di kanal YouTube PDI Perjuangan yang dipantau, pada Jumat (21/04/2023).
Usai pengumuman, Megawati menyematkan kopiah hitam pada Ganjar. Menurutnya, mengenakan kopiah merupakan budaya orang Indonesia. Dia pun mengutip pendapat Presiden Soekarno yang menyebut kopiah adalah lambang nasionalisme di mana ada perpaduan nilai nasional dan religius. Penetapan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden oleh PDIP diyakini akan memengaruhi perpolitikan Indonesia.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dibuka mulai 19 Oktober 2023 s.d. 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.
Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Setelah mendapatkan mandat tersebut, Ganjar yang kini masih bertugas sebagai Gubernur Jawa Tengah memberikan pidato pertamanya sebagai calon presiden dari PDIP.
Berikut pidato lengkap Ganjar Pranowo jadi Capres PDIP :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat siang,
salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu,
namo buddhaya, rahayu.
Yang sangat kita hormati, kita banggakan, Ibu Ketua Umum, Ibu Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri. Tentu yang terhormat, yang kita banggakan kader terbaik bangsa, terbaik kita semua yang kita semua miliki Bapak Presiden Joko Widodo yang hari ini bertugas sebagai Presiden RI.
Hadir dalam ruang ini, Mas Prananda, Mbak Puan yang sudah menjabat sebagai Ketua DPR RI, kader perempuan terbaik. Pak Ollie terima kasih. Pak Pram, Mas Hasto, Pak Sekjen terima kasih.
Tentu ini adalah sebuah keputusan yang diambil oleh Ketua Umum yang melalui proses yang sangat panjang, sebuah kehormatan buat saya mendapatkan penugasan sebagai kader partai.
Di samping tentu ini tugas yang tidak mudah, maka kiranya kawan-kawan yang hadir baik secara luring maupun daring, ada kepala daerah, ketua DPD PDI-Perjuangan, DPC, PAC, ranting, anak ranting, satgas dan seluruh komponen partai yang lain, kami mohon dukungan, kami mohon kritikan, saran, ini lah momentum buat kita untuk konsolidasikan kekuatan untuk bersatu. One for all, all for one.
Ibu Ketua Umum, Bapak Jokowi, seluruh hadirin yang sangat saya hormati, tentu ini bukan penugasan saya yang pertama dari partai ini. Awalnya sebelum masuk dalam jabatan publik, kami pernah ditugaskan oleh partai untuk membentuk, membidani lahirnya Badiklat pusat.
Setelah itu partai juga memberikan penugasan kepada saya untuk ikut serta dalam melahirkan Badan Penanggulangan Bencana dan Departemen Otonomi Daerah. Setelah itu penugasan berikutnya diberikan kepada saya untuk menjadi anggota DPR RI sampai dua periode.
Dan sampai dengan hari ini masih dalam jabatan yang saya emban, Ibu Ketua Umum PDI-Perjuangan memberikan penugasan kepada saya sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode.
Dan hari ini Ibu mengumumkan memberikan amanat kepada saya yang jauh lebih berat, mudah-mudahan saya mampu berjuang dengan baik soal itu, sebagai calon presiden RI.
Ibu Ketua Umum, tentu saja proses kaderisasi dengan diklat yang saya terima bukan lahir begitu saja. Saya lahir dari partai ini, digembleng oleh partai ini, dan besar di partai ini
Dengan nilai-nilai kejuangan, dengan semangat, spirit, dan inspirasi dari Bung Karno yang tentu kita sebagai anak-anaknya, anak-anak bangsa selalu menghormati, mengikuti, dan selalu menjalankan apa yang menjadi pemikiran beliau sebagai seorang pemikir politik bagaimana beliau berbicara dalam taraf global, dalam taraf nasional, bahkan sampai yang kecil sampai tingkat lokal yang tadi disampaikan bagaimana kita bersentuhan dengan rakyat secara langsung.
Seluruh inspirasi dari segala pemikiran-pemikiran Bung Karno ini lah yang kemudian musti kita wujudkan. Tugas belum tuntas. Harus kita tuntaskan oleh anak-anak bangsa bagaimana spirit dalam Pembukaan UUD musti kita wujudkan, bagaimana negara ini bisa berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan tidak pernah lepas kita punya kepribadian dalam kebudayaan. Itulah yang memberikan spirit kami.
Tentu saya ingin mengucapkan terima kasih terkhusus kepada Mbak Puan, yang dalam penugasan-penugasan politik pernah menjadi pasukan tempur, panglima tempur di Jawa Tengah sampai dengan dua periode. (*cnn/ant/kop/MasTe/Lpn6)