NEWS | MEGAPOLITAN
“Tujuan pengadaan ini untuk mengatasi genangan air/banjir di 5 wilayah DKI Jakarta yang selama ini menjadi polemik selama ini. Dengan pengadaan ini, Pihak SDA berharap titik-titik/daerah genangan lebih cepat surut, yang semula genangan banjir lambat surut menjadi lebih cepat dengan pompa mobile tersebut,”
Lapan6Online | Jakarta : Kota Jakarta identik dengan genangan air hingga banjir sejak dulu kala. Sejak era penjajahan, apalagi banjir sudah menjadi permasalahan di ibu kota.
Saat jumlah penduduk masih sedikit dan sampah belum menggunung saja, Jakarta sudah berjibaku dengan bencana banjir. Terlebih saat ini, jumlah penduduk DKI Jakarta sudah sangat padat, bantaran sungai kian menciut, serta tumpukan sampah kian banyak, permasalahan banjir pun semakin kompleks.
Kini, dengan jumlah penduduk lebih dari 11 juta orang dan luas wilayah 662,33 km2, kepadatan mencapai lebih dari 16.882 jiwa/km², Jakarta adalah kota terpadat di Indonesia. Tingkat kepadatan penduduk DKI Jakarta jauh di atas rerata kepadatan penduduk Indonesia yang hanya 141 jiwa/km² (hasil dari proyeksi penduduk tahun 2020 dibagi dengan luas daratan Indonesia).
Berdasarkan analisis risiko bencana yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, salah satu ancaman bencana yang dihadapi oleh warga Jakarta adalah banjir.
Dengan luas wilayah sebesar 662,33 km2, 40% (24.000 hektare) merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata di bawah permukaan air laut. Sementara itu, genangan air hingga banjir di DKI juga bisa disebabkan oleh luapan sungai.
Sekitar 13 sungai yang melintasi DKI yang bermuara di Teluk Jakarta dapat meluap apabila terjadi hujan dengan curah tinggi di hulu sungai (Jawa Barat dan Banten), yaitu Bogor dan Tangerang. Selain luapan sungai, hujan lokal di wilayah DKI juga menjadi penyebab genangan atau banjir di beberapa titik.
Air hujan itu mengisi saluran air (drainase) dan titik cekung. Hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama menyebabkan air tidak dapat tertampung seluruhnya di drainase, sehingga air meluap dan menyebabkan genangan/banjir. Kemudian, rob atau air laut pasang di wilayah pesisir utara DKI juga berpotensi menyebabkan banjir/rob.
Maka Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah siap siaga menyiapkan pengadaan Pompa Mobile Tahun 2021 dengan kapasitas 250 Liter/detik, 500 Liter/detik dan 1000 Liter/detik dengan jumlah total sebanyak 26 unit. Melalui Upt.ALKAL Dinas SDA DKI Jakarta Pompa Mobile tersebut siap untuk dikerahkan di 5 (lima) Titik Wilayah Jakarta.
Adapun tujuan pengadaan ini untuk mengatasi genangan air/banjir di 5 wilayah DKI Jakarta yang selama ini menjadi polemik selama ini. Dengan pengadaan ini, Pihak SDA berharap titik-titik/daerah genangan lebih cepat surut, yang semula genangan banjir lambat surut menjadi lebih cepat dengan pompa mobile tersebut.
Dalam kesempatan press release dan uji coba mobile pompa di Kantor Upt. ALKAL Dinas SDA, Jl. Raya Pondok Gede, Pinang Ranti, Kec.Makasar, Kota Jakarta Timur, Idham Helmiawan, Kepala Satuan Pelaksana Peralatan Unit Peralatan dan Perbekalan menjabarkan bahwa sejumlah 26 unit pompa mobile akan ditempatkan di 5 Suku Dinas di DKI Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama Yose Rizal, Kepala unit Peralatan dan Perbekalan Dinas Sumber Daya Air yang hadir dalam uji coba pengoperasian pompa mobile mengatakan bahwa dengan pengadaan unit pompa mobile ini dapat mengatasi persoalan di kawasan yang kerap menjadi genangan air saat banjir di DKI.
Terkait pengadaan pompa mobile ini, Boris Karlop Lumbangan, ST, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Peralatan dan Perbekalan mengatakan kondisi curah hujan yang semakin tinggi ditambah dan program gubernur dalam upaya mengatasi banjir DKI maka pompa mobile ini dapat menjadi solusi sehingga masyarakat dapat melintasi jalan yang biasa tergenang. (*Red/Lapan6)