“Karena bagaimana pun indahnya destinasi wisata kalau tidak ditunjang dengan komunikasi dan informasi yang baik akan sulit dikenal. Maka kami mencoba untuk menyelesaikan masalah itu,”
Lapan6Online | Jambi : Provinisi Jambi memiliki banyak potensi wisata yang tak kalah indahnya dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Namun, saat ini promosi secara digital terhadap sejumlah destinasi wisata tersebut masih kurang maksimal karena terkendala jaringan internet.
Demikian disampaikan Gubernur Jambi, Al Haris, saat hadir dalam Webinar Literasi Digital yang digelar Kemkominfo RI bekerja sama dengan Komisi I DPR RI dengan tema “Digital Marketing Destinasi Pariwisata Jambi”, Rabu (29/9/2021).
“Kita punya potensi luar biasa. Tapi jaringan komunikasi dan informasi masih menjadi kendala di sejumlah destinasi wisata,” kata Al Haris.
Ia menyebut, ada 280 titik blank spot atau belum tersambung jaringan internet di Provinsi Jambi. Menurutnya, titik inilah yang sedang menjadi fokus perbaikan di masa depan.
“Karena bagaimana pun indahnya destinasi wisata kalau tidak ditunjang dengan komunikasi dan informasi yang baik akan sulit dikenal. Maka kami mencoba untuk menyelesaikan masalah itu,” ucap Al Haris.
Ia melanjutkan, di Jambi juga banyak badan usaha milik desa (bumdes) yang punya potensi wisata. Namun, menurutnya, hal itu belum maksimal lantaran masih terkendala jaringan internet.
“Tentu dengan pemerintah menyiapkan infrastrukturnya, ini akan bisa maksimal. Tentu kita butuh bantuan pusat. Karena bagaimana pun kita tidak bisa melakukan sendirian,” ujarnya.
Al Haris memaparkan, Provinsi Jambi memiliki candi yang sudah berdiri sejak abad ketujuh. Bahkan, dirinya pernah berbicara dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait potensi tersebut.
“Kata Pak Menteri, tidak akan ada Candi Borobudur tanpa adanya candi di Jambi. Karena di sini kampusnya,” kata dia.
Senada dengan Al Haris, anggota Komisi I DPR RI, Hasbi Anshory, mengatakan, jaringan internet menjadi kunci dalam memasarkan potensi wisata di daerah. Dengan munculnya internet, kata dia, pemasaran selama ini mengalami model baru.
“Kita bisa memasarkan tanpa batas ruang dan waktu karena digitalisasi,” katanya.
“Sekarang orang mengetahui wisata tinggal klik saja. Kita bisa mencari di Google,” lanjut Hasbi.
Ia juga mengatakan, Jambi memiliki banyak potensi wisata. Menurutnya, Jambi mempunyai 4 taman nasional yang sangat menarik bagi wisatawan mancanegara.
“Ini merupakan modal untuk kita memasarkannya. Kemudian cagar alam, taman hutan kota. Kemudian ada Geopark Merangin,” ucapnya.
“Kekayaan alam Provinsi Jambi adalah modal awal untuk mempromosikan wisata,” lanjut dia.
Hasbi melanjutkan, masalah komunikasi dan informasi masih menjadi pembicaraan serius untuk meningkatkan potensi pariwisata Jambi. Kemudian adaptasi dalam memasarkan pariwisata secara digital harus ditingkatkan.
“Influencer, public figur harus kita ajak untuk mempromosikan pariwisata Jambi,” ujar dia.
Sementara itu, Staf Ahli Kemkominfo RI, Henri Subiakto, mengatakan, ada empat hal yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di suatu destinasi wisata. Pertama adalah daya tarik destinasi wisata tersebut.
Adapun yang kedua, kata Hendri, adalah fasilitas destinasi. Meskipun destinasi wisata itu indah, kata dia, akan menjadi sulit dikunjungi wisatawan bila fasilitasnya masih terbatas.
“Kemudahan transportasi. Raja Ampat itu terkenal sekali. Tapi karena transportasi tidak mudah, akhirnya orang lebih suka ke Singapura atau Thailand. Kemudian soal keamanan,” katanya.
“Jambi sebenarnya punya kelebihan dalam hal kemudahan aksesnya,” lanjut Henri.
Ia mengatakan, masyarakat harus bisa dimaksimalkan untuk bersama-sama mempromosikan pariwisata melalui internet.
“Netizen harus kita ajak untuk upload apapun yang menjadi daya tarik orang berkunjung. Misalnya perjalanan wisata, keramahan masyarakat, tempat belanja yang menarik dan lain-lain. Jadi yang mempromosikan itu jangan hanya OPD, tapi masyarakat,” tandasnya. (*YP)