Halalkan Makanan Haram, Virus Mewabah

0
146
Azizah Choirunisa/Foto : Ist

“Mereka menghalalkan semua daging untuk dikonsumsi rakyatnya. Bahkan, mereka menggunakan bahan olahan dasar seperti daging kelelawar,ular, koala, bahkan buaya yang sebenarnya sangat tidak lazim untuk dikonsumsi manusia,”

Oleh : Azizah Choirunisa

Lapan6Online : Virus corona atau virus 2019-nCov adalah virus yang dapat bertransmisi melalui udara dan biasanya menginfeksi saluran pernafasan dan pencernaan hewan mamalia, reptil dan juga jenis burung.

Pada awalnya virus ini menular dari binatang ke manusia dan saat ini bisa bertransmisikan dari manusia ke manusia.

Gejala yang ditimbulkan virus ini sama dengan gejala yang ditimbulkan oleh gejala pneumonia seperti batuk, demam, susah bernafas dan pada kasus- kasus tertentu menyebabkan kegagalan organ.

Gao fu, jendral Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok mengatakan bahwa virus ini 70% mirip dengan virus SASR (Severe Acute Respiratory Syndrome).

Pada tahun 2002 yang juga pertama kali muncul di China, mewabah dan menewaaskan 774 orang di 17 negara di dunia. Dan virus ini ditemukan berasal dari kelelawar.

Menurut Reuters, sebelumnya virus corona jenis baru ini ditemukan berasal dari pasar yang menjual satwa liar secara ilegal di Wohan.

Dilansir CNA, baru- baru ini peneliti menduga bahwasanya ular juga terinfeksi virus ini, akibat memakan kelelawar liar.

Spekulasi mengenai kelelawar yang juga bisa menjadi sumber virus corona ini semakin kuat karena banyaknya warga China yang mengonsumsi sup kelelawar.

Selain itu, Pasar Seafood Huanan, Wuhan di Provinsi Hubei, Cina diduga menjadi titik penyebaran virus corona pertama kali. Dan wabah ini pertama kali terdeteksi pada akhir Desember 2019.

Pasar basah ini menjual kebutuhan sehari- hari dan juga menjual hewan mati maupun hidup bersama produk- produk lainnya yang dapat diolah menjadi makanan.

Lebih dari 100 jenis daging hewan yang dijual selain ular dan kelelawar, seperti anjing, landak China, buaya, tikus, koala hingga salamender raksasa.

Sebagian besar warga China menganggap hewan- hewan tersebut sebagai daging eksotis untuk hidangan lezat. Ada dugaan kuat bahwa novel coronavirus (2019-nCoV) yang tengah mewabah berasal dari daging hewan di sana, sehingga memunculkan kekhawatiran terhadap kebersihan pasar dan kelayakan konsumsi dari sederet kuliner ekstrem yang dijual.

Komisi Kesehatan Nasional mengatakan jumlah total kasus virus Corona yang dikonfirmasi di China sekarang mencapai 1.287 dan data terbaru meunjukan ada sekitar 2000 orang yang terjangkit dan 56 orang meninggal dunia yang dilaporkan CNBC Indonesial pada hari Minggu (26/01/2020).

Semua kematian terakhir terjadi di Wuhan, China. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini virus corona telah menyebar dan terdeteksi di Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan,Taiwan, Nepal, Perancis, dan Amerika Serikat bahkan di Indonesia.

Pesatnya penyebaran virus ini dianalisa oleh para peneliti dan hasilnya menunjukan, setiap orang yang terinfeksi virus corona rata- rata berpotensi menyebarkan kedua atau tiga.

Ketika media pemerintah mengumumkan semua warga Wuhan harus mengenakan masker di tempat umum, beberapa orang terlihat berkeliaran di jalan- jalan yang rata- rata sepi.

Di salah satu hotel, para tamu diperiksa kondisi demamnya dan diberikan gel antibakteri.

Dari kasus di atas dapat kita simpulkan, bahwasanya virus ini ada karena di China tidak ada peraturan mengenai makanan.

Mereka menghalalkan semua daging untuk dikonsumsi rakyatnya. Bahkan, mereka menggunakan bahan olahan dasar seperti daging kelelawar,ular, koala, bahkan buaya yang sebenarnya sangat tidak lazim untuk dikonsumsi manusia.

Selain bahan pokok, pasar seafood Wuhan sendiri juga bisa menjadi salah satu sumber virus Corona, karena kebersihan pada pasar tersebut kurang dijaga.

Bila kasus ini hanya dianggap remeh oleh pemerintah dan tidak segera di tindak lanjuti akan ada kemungkinan virus ini menyebar ke seluruh dunia. Bahkan saat ini, wabah ini sudah menyebar ke beberapa negara, seperti di Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan,Taiwan, Nepal, Perancis, dan Amerika Serikat bahkan di Indonesia.

Coba bayangkan jika wabah ini menyebar ke seluruh penjuru dunia? Membayangkan nya saja mungkin kita tidak sanggup,jika kita lihat bahwa gejala dari virus corona sendiri itu sama dengan penyakit yang umum diderita oleh semua orang.

Jika penyakit itu sudah parah barulah dapat diketahui bahwa orang tersebut terjangkit virus corona.

Penyebaran vius ini cukup mudah, yakni dengan kontaminasi udara.

Minimnya pengetahuan mereka mengenai makanan, entah itu lazim atau tidak lazim, entah itu halal atau haram, membuat mereka melazimkan semua daging untuk dijadikan makanan dengan menganggap bahwa hewan- hewan yang tidak lazim tersebut sebagai daging eksotis untuk hidangan lezat.

Bagaimana rasa daging kelelawar? Kelelawar dalam islam adalah binatang yang haram hukumnya untuk dikonsumsi, karena kelelawar memiliki gigi taring. Namun berbanding terbalik jika di China yang tidak memiliki kaidah islam, yang menjadikan kelelawar menjadi bahan makanan sup.

Halal haramnya suatu makanan sangat berpengaruh dalam aspek pibadi. Jika seorang individu gemar mengonsumsi barang haram dan masuk ke dalam tubuhnya, akan mempengaruhi perilaku pribadi tersebut. Salah satunya adalah sulit menerima nasihat kebaikan.

Oleh karena itulah, bukan saja Indonesia, dunia kini sudah semestinya menerapkan syariat yang mengajarkan kebaikan dalam segala hal termasuk dalam hal makanan. Kebaikan itu ada di dalam Al-Quran. Wallah alam bi shawabb. GF/Lapan6 Group

*Penulis adalah Mahasiswi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini