Jakarta | Lapan6online.com : Bulan suci Ramadhan telah memberi kegembiraan tersendiri bagi umat Islam di seluruh dunia. Antusiasme masyarakat juga terlihat dengan makanan khas yang cenderung dikonsumsi saat akan berbuka, salah satunya adalah aneka gorengan yang lezat.
Tetapi sayangnya, ada bahaya di balik sajian gorengan saat berbuka.
Mengutip situs Transbisnis diungkapkan oleh dokter spesialis jantung, dr. Vito A. Damay Sp. JP(K), ketika berpuasa, tubuh dalam kondisi hipoglikemia. Kondisi tersebut terjadi saat kadar gula darah sedang turun.
“Paling jelas ditandai dengan lemas. Nah, berbuka tujuannya cepat mengembalikan gula darah kita agar segar kembali,” ungkap dokter Vito.
Menurut dia, makan gorengan saat berbuka puasa tidak bisa dengan cepat mengembalikan gula darah tubuh. Selain itu, dampaknya membuat organ-organ saluran pencernaan ‘kaget’.
“Tiba-tiba bekerja berat untuk mencerna lemak (berasal dari gorengan) yang masuk,” kata dia.
Dalam jangka panjang, lanjut Vito, jelas bahwa lemak dalam gorengan ini memberikan kalori yang berlebih dan meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. Ujungnya adalah kegemukan dan kolesterol jahat yang menjadi awal penyakit jantung koroner yang berpotensi serangan jantung.
Kegemukan juga berkaitan dengan diabetes. Bahkan, akibat pola makan tersebut, kelompok usia 30 tahunan pun sudah lebih banyak mengalami kondisi prediabetes.
“Pilihan terbaik adalah gula sederhana, seperti misalnya pada kurma dan mengembalikan cairan tubuh yang hilang dengan minum air putih,” tandasnya.
(*/RedHuge/Lapan6online)