“Kami menyatakan sangat kecewa atas sikap Partai Aceh. Masuknya Ferry Munandar menjadi Bacaleg DPRA dari Partai Aceh adalah atas permintaan dan keinginan Masyarakat Kecamatan Julok yang didukung juga oleh para ulama,”
Aceh Timur | Lapan6Online : Sejumlah Tokoh Masyarakat Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur mengadakan pertemuan guna membicarakan menyusul dicoretnya nama Ferry Munandar , ST dari bursa Bacaleg DPRA mewakili Partai Aceh oleh Partai Partai Aceh (PA) baru-baru ini.
Dari pertemuan tersebut, yang dilaksanakan hari ini disalah satu caffe atau warung di Kota Binjei , seluruh tokoh masyarakat Kecamatan Julok secara kompak mengungkapkan betapa besar kekecewaannya.
Padahal dengan diusung dan diterimanya Ferry Munandar sebagai Caleg DPRA mewakili Partai PA sangat didukung penuh oleh masyarakat Julok mengingat selama ini Kecamatan Julok menaruh harapan besar kepada Ferry Munandar apalagi selama ini Putera Julok Asli belum pernah mendapat kesempatan diusung di Partai PA sebagai Caleg DPRA.
Kekecewaan berat yang diungkapkan oleh seluruh Tokoh Masyarakat Kecamatan Julok tersebut tentulah sangat beralasan. Para tokoh Masyarakat menjelaskan kepada media ini,Rabu 12 Juli 2023 dengan nada dan sikap sangat kecewa menilai Partai PA tidak menghargai para tokoh dan terutama seluruh masyarakat Kecamatan Julok selama ini.
Bukan Hanya itu, Partai PA Juga tidak menghargai 2 Ulama kharismatik yaitu Abu Di Paya Pasi dan Abu Di Julok yang notabene kedua ulama sangat dicintai masyarakat ini mendukung,merestui serta mendoakan Ferry Munandar saat awal maju sebagai Caleg DPRA dari Partai PA. Namun dengan dicoretnya Ferry Munandar maka pupuslah harapan Tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat di Kecamatan Julok.
“Hari ini kami melakukan pertemuan yang dihadiri oleh seluruh tokoh masyarakat Julok. Dan hasil pertemuan yang membahas tentang tidak masuknya atau dicoretnya nama Ferry Munandar, ST dalam daftar caleg DPRA Di Partai PA maka dengan ini kami sebagai masyarakat Kecamatan Julok menyatakan sangat- sangat kecewa atas sikap Partai PA yang mencoret nama Ferry Munandar dari caleg PA.
Sekali lagi kami menyatakan sangat kecewa atas sikap Partai Aceh. Masuknya Ferry Munandar menjadi Bacaleg DPRA dari Partai Aceh adalah atas permintaan dan keinginan Masyarakat Kecamatan Julok yang didukung juga oleh para ulama .
Ferry Munandar sudah dicoret dari Caleg DPRA, itu berarti Partai PA tidak menghargai atau tidak menghormati seluruh masyarakat Kecamatan Julok dan Para Ulama Kharismatik yaitu Abu Di Paya Pasi dan Abu Di Julok yang kita cintai bersama. Kedua Abu kita ini juga ada di Kecamatan Julok.
Untuk itu kami menyatakan kepada seluruh media yang ada di Aceh Timur bahwa kami atas nama Tokoh Masyarakat dan seluruh masyarakat Kecamatan Julok tidak akan mendukung Caleg DPRA dari Partai Aceh. Catat itu bang , bahwa kami tidak akan mendukung untuk DPRA.
Dan kami akan beralih lebih baik mendukung penuh kepada caleg DPRA dari Parnas (Partai Nasional) pada Pileg 2024 nanti. Tolong para media angkat berita ini ke publik , kami yang bertanggung jawab atas pernyataan ini. Kami sangat kecewa bang.” Jelas perwakilan Tokoh Masyarakat kepapa media ini dengan nada kecewa.
Pernyataan kekecewaan juga dijelaskan oleh Tokoh masyarakat lainnya mengatakan bahwa sebenarnya Ferry Munandar bukanlah pendatang baru dalam dunia politik dan di Partai Aceh. ” kami masyarakat julok sangat mengapresiasi putusan awal Partai Aceh yang telah memberi kesempatan kepada Ferry Munandar sebagai calon dari Partai Aceh. Sekarang bukan kami yang tidak menerima partai perjuangan , tapi sebalik nya. Sosok Ferry Munandar bukan pendatang baru di Partai Aceh tersebut……. itu jangan di pungkiri .. ” Ungkap Salah seorang Tokoh masyarakat.
Ferry Munandar sendiri adalah seorang yang berpendidikkan Sarjana Tehnik putra asli kelahiran Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur, lahir di Desa Blang Gleum sebagai putra Julok dinilai sebagai generasi muda berbakat sekaligus politikus dengan dedikasi tinggi menjadi harapan dalam mengusung aspirasi masyarakat juga memiliki potensi pendidikan yang tak diragukan lagi tentunya memiliki wawasan luas dalam keilmuan sehingga dapat memberikan kontribusi pemikiran membangun Aceh Timur kedepan. (*Kasmidi/Red)