Ichsanuddin Noorsy: Indonesia Tidak Akan Sembuh dari Penyakit Utang

0
229
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia/Foto : Net

“Mau sampai kapan (utang), enggak akan sembuh. Yang akan terjadi adalah kita keluar masuk IGD, ekonomi akan dalam posisi rentan krisis,”

Jakarta, Lapan6online.com : Ichsanuddin Noorsy, pakar ekonomi politik di Indonesia ini kembali bersuara terkait dengan utang luar negeri pemerintah Jokowi periode dua yang terus menggelembung. Menurut Noorsy, jika terus mengandalkan utang, Indonesia akan sulit berkembang.

Dengan angka kurs saat ini, tercatat ULN pada akhir Oktober 2019 mencapai US 400,6 dolar atau berkisar diangka Rp5.614,41 triliun. Naik sekitar 11,9 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, lebih cepat ketimbang pertumbuhan pada September 2019 sebesar 10,4 persen.

Sementara, berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, utang pemerintah hingga akhir November 2019 mencapai Rp 4.814,3 triliun. Dengan nada pesimis, Noorsy mengatakan Indonesia tidak akan sembuh dari penyakit utang-piutang.

“Mau sampai kapan (utang), enggak akan sembuh. Yang akan terjadi adalah kita keluar masuk IGD, ekonomi akan dalam posisi rentan krisis,” kata Ichsanuddin Norsy lansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/12/201).

Indikasi tersebut, jelasnya, bisa dilihat dari nilai tukar yang tinggi dan kecenderungan risiko pasar dalam kondisi rentan krisis. “Kita enggak akan keluar dari masalah itu,” sambungnya.

Dengan kondisi ini, ia pun tak yakin optimistis pemerintah tentang peningkatan ekonomi negara dalam dua hingga tiga tahun mendatang. “Mimpi dari mana? Enggak mungkin karena neraca berjalan tidak akan positif, saya akan mencium tangan (keterlibatan) Menkeu Perekonomian, Gubernur Bank Indonesia kalau itu (peningkatan ekonomi) terjadi,” ujarnya.

Baginya, neraca akan berjalan positif jika Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengubah kebijakan ekonomi liberalnya dengan mengacu pada konstitusi. “Mungkin banget, tapi dengan cara-cara yang tidak dikeluarkan Menkeu. (seperti) Teori moneter modern, terjadi model new economic,” tandasnya.

(*/Red/Lapan6online.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini