“Sebagai alumni, kami sangat bangga atas diangkatnya Pak Edi Witjara sebagai salah satu Dewan Penasihat KSP,”
Jakarta, Lapan6Online : 13 sosok dari berbagai latar belakang diangkat menjadi Dewan Penasihat Kantor Staf Presiden (KSP). Nama-nama tersebut mulai dari eks menteri, pengusaha hingga akademisi.
Satu dari 13 Dewan Penasihat Senior KSP tersebut adalah Edi Witjara, alumni Universitas Telkom, Bandung. Edi beserta 12 orang lainnya resmi menduduki posisi itu, Selasa (04/02/2020)
Beredarnya kabar tersebut disambut gembira Forum Alumni Universitas Telkom (FAST). Denny Charter selaku Wakil Sekretaris Jenderal FAST yang juga adalah Direktur Eksekutif IndexPolitica Indonesia mengatakan, Edi Witjara merupakan salah satu alumni terbaik Universitas Telkom.
“Sebagai alumni, kami sangat bangga atas diangkatnya Pak Edi Witjara sebagai salah satu Dewan Penasihat KSP,” ungkap Denny kepada awak media, pada Sabtu (08/02/2020).
Tugas KSP, lanjut Denny, adalah menyelenggarakan pemberian dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam melaksanakan pengendalian program-program prioritas nasional, komunikasi politik, dan pengelolaan isu strategis.
Sehingga, kebijakan mengankat Dewan Penasehat Senior , kata Denny, adalah keputusan yang tepat untuk pelaksanaan tugas KSP yang lebih baik untuk mendukung Program Pemerintah
“Mereka adalah kalangan profesional dan kompeten di masing-masing bidangnya yang dibutuhkan oleh KSP untuk melaksanakan tugas yang sangat luas cakupannya.,” tambah Denny.
Berikut daftar penasihat senior KSP :
1. Prof. Kuntoro Mangkusubroto, eks Menteri Pertambangan dan Energi
2. Prof. Purnomo Yusgiantoro, eks Menteri Pertahanan
3. Prof. Maria SW Sumardjono, Guru Besar Hukum Agraria UGM
4. Prof. Edward Hiariej, Guru Besar Hukum Pidana UGM
5. Andi Widjadjanto, Eks Sekretaris Kabinet
6. Manuel Kaisiepo, eks Menteri Percepatan Pembangunan Kawasan
Timur Indonesia
7. Sudhamek, pemilik Garudafood
8. Imam Prasodjo, Sosiolog Universitas Indonesia
9. Edi Witjara, Direktur Human Capital Management (HCM)
PT Telekomunikasi Indonesia
10. Rachmawati Husein, Dewan Pengarah UN-CERF
11. Yando Zakaria, peneliti Pusat Kajian Etnografi Komunitas Adat (Pustaka)
12. Kuskridho Ambardi, Dosen FISIP UGM
13. Jonathan Tahir, Komisaris Utama Mayapada Healthcare
*Mas Te