“Saya lagi ngumpul sama ibu-ibu yang lain, tiba-tiba dengar ada yang teriak-teriak minta tolong. Adik ipar saya yang di RT 7 sampai lari-lari ke sini, kedengaran banget teriakannya,”
Jakarta, Lapan6online.com – Teriakan minta tolong terdengar nyaring di Jalan Langgar nomor 41, RT 04/04, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada Jumat (30/8). Hal ini sontak membuat warga kaget dan berlari menuju sumber suara.
Namun, suara berasal dari sebuah rumah dengan tembok tinggi yang dipasangi tulisan “Awas! Ada anjing galak” di pagar. Warga tak mampu berbuat apa-apa, tak dapat melihat apa yang terjadi di sana.
Ternyata di balik tembok itu, seorang asisten rumah tangga bernama Yayan (35) tengah diserang seekor anjing jenis belgian malinois milik majikannya.
Teriakan berlangsung cukup lama. Tetapi warga tak berani melakukan apa-apa, mereka merasa tak berhak masuk karena lokasinya di dalam rumah seseorang.
Itulah kesaksian seorang ibu yang tak mau disebut namanya. Saat kejadian, ia dan warga lain sedang berkumpul di masjid yang lokasinya tepat di depan rumah tersebut.
“Saya lagi ngumpul sama ibu-ibu yang lain, tiba-tiba dengar ada yang teriak-teriak minta tolong. Adik ipar saya yang di RT 7 sampai lari-lari ke sini, kedengaran banget teriakannya,” ungkapnya saat diwawancara merdeka.com, Senin(2/9/2019).
Padahal, rumah tersebut sedang kedatangan banyak tamu lantaran Bima, anak majikan korban sekaligus pemilik anjing akan menikah.
“Lagi banyak orang soalnya Bima mau nikah. Enggak tahu pas diserang, dia (korban) langsung ditolong atau engga, enggak kelihatan. Tetapi yang pasti dia teriaknya lumayan lama,” lanjutnya.
Ibu ini menuturkan, korban dibawa ke RS Adhyaksa menggunakan mobil biasa. Namun, korban kehabisan darah hingga akhirnya meninggal.
Setelah kejadian, warga memasang spanduk bertuliskan “Awas ada anjing pembunuh!”, tetapi tidak lama kemudian spanduk itu tidak ada. “Kayaknya dicabut sama yang punya rumah,” ucapnya.
Banyak pihak mendatangi lokasi. Namun, ia merasa pemilik rumah seakan menutup diri. Baginya hal ini tak mengherankan karena pemilik rumah memang jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
“Memang jarang keluar untuk baur sama kita-kita. Tetapi kalau Bima itu baik sih, loyal orangnya,” katanya.
Terdapat tiga anjing di rumah tersebut. Tetapi, ia mengatakan yang sering menyerang orang hanya satu anjing.
Memang, ini bukan pertama kalinya anjing tersebut menyerang seseorang. Bahkan, penyerangan cukup sering hingga pemilik rumah sudah membuat perjanjian dengan warga bahwa anjing itu harus dikandangi.
“Sudah pernah buat perjanjian anjingnya harus di kandang terus, soalnya pernah nyerang juga, tapi sebelumnya selamat semua walaupun lukanya parah. Tetapi kadang lepas dari kandang, terus kalau kemarin katanya sih awalnya dikandangin tetapi majikannya kasihan jadi sempat dilepas di dalam rumah. Eh ternyata nyerang pembantunya,” tuturnya.
Ia mengaku khawatir lantaran banyak anak kecil yang sering bermain di sekitar situ, termasuk anaknya. Bahkan, apabila ada pengajian di masjid, ia dan warga lain seringkali was-was takut anjing tersebut tiba-tiba lepas.
“Setiap pengajian saya takut anjingnya lepas. Takut juga kalau anak-anak lagi main, pernah soalnya pas mereka main ada anjing yang lepas, tapi untung bukan yang suka gigit,” ucapnya.
Menanggapi isu rabies, ibu ini mengatakan sepertinya anjing itu tidak rabies. Ia mengetahuinya karena ia pernah membawa korban serangan sebelumnya ke rumah sakit.
“Waktu itu temannya anak saya diserang pas lagi ambil bola, soalnya bolanya masuk ke rumah situ. Pas dibawa ke rumah sakit di cek ada penyakitnya gak, kata dokter gak ada rabies, setahu saya anjingnya sudah disuntik,” katanya.
Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid mengatakan saat kejadian Yayan sedang membersihkan kandang anjing itu. Saat kandang terbuka, posisi Yayan tidak berada di sekitar herder melainkan di kandang anjing lain. “Tetapi setelah anjingnya keluar, entah lepas talinya atau bagaimana, korban langsung diterkam,” kata Rasyid.
Akibat serangan itu, Yayan menderita luka robek di leher dan bagian tubuhnya. “Luka yang dialami di leher, mengangah itu, kayak ditebas begitu. Antara ketiak sama tetek di situ juga kena. Kayak digigitlah. Termasuk punggung dicakar, terus perutnya itu kena cakaran semua,” katanya.
“Jadi begitu digigit, majikannya buru-buru ngambil, supaya anjing ini jangan berekasi lagi. Terus dimasukkan ke kandang kembali,” sambung Rasyid. [eko/merdeka.com]