OPINI | POLITIK
“Masuknya pemikiran terkait kehidupan liberal telah merusak pemikiran kaum Muslim dan menjangkiti mereka sehingga berimbas pada hilangnya rasa malu dan dosa,”
Oleh : Ummu Haura
DI MEDIA sosial beredar video mesum yang diduga dilakukan oleh mahasiswa UINSA Surabaya. Aktivitas tidak terpuji itu dilakukan di dalam gedung kampus Universitas Negeri Islam Sunan Ampel (UINSA). Pihak kampus pun bersegera melakukan investigasi dan menyiapkan sanksi kepada para pelaku tindakan asusila tersebut. Sanksi bisa berupa teguran atau dikeluarkan dari kampus tersebut.
Video mesum yang terjadi di sebuah kampus Islam merupakan sebuah tamparan keras bagi dosen di kampus tersebut, alim ulama dan kaum Muslim itu sendiri. Sanksi yang diberikan saat ini bagi pelaku zina tak sedikit pun membuat jera, bahkan pelakunya semakin berani tanpa berpikir dosa yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Sepatutnya semua pihak mengoreksi diri apa yang sedang terjadi pada generasi kaum Muslim saat ini dan bagaimana syariat Islam menjadi solusi paripurna.
Masuknya pemikiran terkait kehidupan liberal telah merusak pemikiran kaum Muslim dan menjangkiti mereka sehingga berimbas pada hilangnya rasa malu dan dosa. Tak hanya itu, generasi Muslim pun tak peduli lagi dengan efek yang bisa menyebabkan rusaknya kemuliaan, kehormatan diri juga masa depan. Kehidupan bebas tanpa batas sudah menjadi hal yang diagung-agungkan walau bertentangan dengan aturan Islam.
Pengajuan dispensasi nikah sempat heboh di 2023. Dispensasi nikah adalah pemberian izin kawin oleh pengadilan kepada calon suami atau isteri yang belum berusia 19 tahun untuk melangsungkangkan perkawinan. Kepala BKKBN pada waktu itu menyebutkan bahwa, 80 persen pengajuan dispensansi nikah karena faktor hamil di luar nikah. Generasi Muslim yang seharusnya dalam masa menimba ilmu malah terperosok dalam kehidupan rumah tangga yang belum mereka persiapkan dengan matang.
Remaja usia 15-19 tahun menjadi kelompok yang paling rentan terinfeksi virus HIV. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) melaporkan bahwa 1.188 anak Indonesia positif virus HIV, data diperoleh selama periode Januari-Juni 2022. Kasus penularan HIV pada remaja yang patut dikhawatirkan dan diprihatinkan adalah melalui penggunaan narkoba jenis suntik dan seks bebas, terutama hubungan sesama jenis.
DATA BPS 2020, generasi dengan rentang usia 12-26 tahun ada 27,94% dari jumlah populasi rakyat Indonesia. Dengan jumlah sebesar itu, negara ini mempunyai usia produktif yang bisa menyokong kemajuan Indonesia. Sayangnya, remaja saat ini malah terperosok kedalam zina dan berbagai hal negatif lainnya.
Kehidupan bebas tanpa batas lahir dari ideologi yang diambil oleh bangsa ini yaitu sekularisme. Ideologi ini memisahkan antara kehidupan manusia dengan nilai-nilai agama. Dengan kata lain, agama tidak boleh mengatur seluruh kehidupan manusia. Jikapun ada aturan agama yang diterapkan dalam kehidupan manusia, itu hanya boleh sebagian saja tidak menyeluruh. Terbukti dari hukuman bagi pelaku zina yang saat ini diterapkan bertentangan dengan syariat Islam. Tak heran jika pelaku zina terus bertambah dan tak takut terhadap sanksi yag diberikan.
Jika kehidupan liberal terus diterapkan maka tak perlu heran kerusakan akibat zina akan semakin merajalela. Ingatlah sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini, “Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri (HR al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani).
Agar Allah tak menimpakan azab pada negeri ini maka diperlukan kesadaran kaum Muslim untuk meninggalkan perilaku hidup bebas tanpa aturan dan menundukkan hawa nafsunya untuk taat pada syariat Islam. Kesadaran masyarakat tidak akan terbentuk tanpa adanya peran negara yang akan mengeluarkan peraturan dan sanksi agar zina dan berbagai maksiat lainnya tidak terjadi. Kontrol masyarakat juga diperlukan untuk menjaga agar aturan yang berlandaskan syariat Islam bisa diterapkan dengan baik.
Ketika sebuah negeri bertakwa dan beriman kepada aturan dari Allah dan Rasul-Nya, maka Allah berfirman,“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan” (QS Al-A’raf: 96).
Sungguh tak ada ideologi yang sempurna selain Islam. Mengapa kaum Muslim malah meninggalkan Islam dan mengambil ideologi lain? [**]
*Penulis Adalah Pemerhati Masalah Remaja