“Menteri Agama baru masih jualan isu radikal, intoleran, dan terorisme. Bukan seorang revolusioner,”
Jakarta, Lapan6online.com – Presiden Joko Widodo telah resmi melantik Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) sebagai Menteri Agama. Namun pergantian ini dinilai belum memberi perubahan yang berarti.
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menilai Gus Yaqut bukan seorang yang revolusioner sebagai Menteri Agama. Gus Yaqut, katanya, masih terjebak dalam permainan lama, yaitu sebagas menggoreng isu radikal dan terorisme
“Menteri Agama baru masih jualan isu radikal, intoleran, dan terorisme. Bukan seorang revolusioner,” ujar Syahrial Nasution dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (27/12).
Seharusnya, kata Syahrial, Gus Yaqut membuat gebrakan dengan menjadikan Kemenag sebagai sarana mempersatukan umat.
Salah satu contohnya adalah memobilisasi ide kelompok-kelompok umat beragama menghadapi Covid-19. Dengan begitu, toleransi yang ada bisa bermanfaat untuk Indonesia.
“Sorry, yang bersangkutan belum mempermudah persatuan bangsa ini ke depan,” tutupnya.“Menteri Agama baru masih jualan isu radikal, intoleran, dan terorisme. Bukan seorang revolusioner,” ujar Syahrial Nasution dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (27/12).
Seharusnya, kata Syahrial, Gus Yaqut membuat gebrakan dengan menjadikan Kemenag sebagai sarana mempersatukan umat.
Salah satu contohnya adalah memobilisasi ide kelompok-kelompok umat beragama menghadapi Covid-19. Dengan begitu, toleransi yang ada bisa bermanfaat untuk Indonesia.
“Sorry, yang bersangkutan belum mempermudah persatuan bangsa ini ke depan,” tutupnya. (Rmol)