“Pandemi virus covid-19 ini adalah termasuk ujian yang Allah SWT timpakan kepada manusia. Bagi orang mukmin, pandemi ini adalah ujian kesabaran. Bagi kaum fasik, pandemi ini menjadi peringatan agar segera sadar dan kembali ke jalan Allah SWT,”
Oleh : Watik Handayani
Jakarta | Lapan6Online | Mudik adalah salah satu tradisi Indonesia yang dilakukan setiap tahun dengan berkunjung kekampung halaman atau bersilaturahmu ke rumah sanak saudara.
Namun,suasana tahun ini sangatlah mengharukan karena sangat berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Kenapa? Karena pandemi global covid-19 membuat suasana cukup mencekam .
Wabah pandemi virus covid-19 ini adalah termasuk ujian yang Allah SWT timpakan kepada manusia. Bagi orang mukmin, pandemi ini adalah ujian kesabaran. Bagi kaum fasik, pandemi ini menjadi peringatan agar segera sadar dan kembali ke jalan Allah SWT.
Seorang Mukmin tidak akan mencela keberadaan kondisi pandemi seperti ini. Ia sadar bahwa virus covid-19 adalah salah satu di antara sekian banyak makhluk ciptaan Allah Yang Mahakuasa. Ia yakin bahwa tidak ada satu pun dari makhluk ciptaan-Nya yang sia-sia dan tidak berguna.
Semua pasti ada manfaatnya. Di Antara manfaatnya adalah sebagai ujian keimanan dan kesabaran. Allah SWT berfirman:
رَبَّنا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Duhai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau. Karena itu peliharalah kami dari siksa Neraka (TQS Ali Imran [3]: 191).
Kemunculan wabah ini sudah seharusnya makin menjadikan kaum Mukmin taat kepada Allah SWT dan makin khusyuk beribadah kepada-Nya. Tentu karena mereka sadar betapa dekatnya kematian pada tiap-tiap diri manusia. Mereka khawatir, barangkali masih ada makanan haram yang ia konsumsi. Mereka takut, barangkali masih ada pemikiran-pemikiran sesat yang ia emban dan perilaku-perilaku menyimpang sebelum ia mati.
Begitulah sikap orang Mukmin. Berbeda dengan orang-orang kafir dan fasik. Mereka justru banyak mengeluh dan mengumpat. Mereka tidak sadar, bahkan mungkin juga tidak yakin, bahwa semuanya itu adalah peringatan bagi mereka, agar mereka segera sadar dan bertobat kepada Allah SWT. Mereka enggan untuk mengaitkan berbagai kejadian alam dengan peringatan dari Allah Yang Mahaperkasa. Bagi mereka, semuanya itu hanyalah fenomena alam biasa yang tidak ada kaitannya dengan amal perbuatan manusia.
Seharusnya manusia sadar bahwa betapa lemahnya mereka. Jangankan menghadapi Allah Yang Mahabesar. Menghadapi makhluk ciptaan-Nya yang paling kecil sekalipun mereka sudah tak berdaya. Seharusnya manusia sadar, sesuatu yang tidak kasatmata bukan berarti tidak ada dan tidak akan pernah ada.
Sebagaimana virus Corona, pembalasan dari Allah SWT pun pasti ada bagi mereka, baik yang beriman maupun yang kafir. Jangankan rakyat biasa, para penguasa pun banyak yang tidak berdaya menghadapi Corona. Hanya kepada Allah kita berserah diri. Red
*Penulis adalah : , Guru Madrasah, Cinere