Pencurian Dimana-mana, Apa Solusinya?

0
17
Rahma Yani S.Pd/Foto : Ist.

OPINI | HUKUM

“Realitanya orang-orang malah semakin banyak yang melakukan pencurian. seakan-akan mereka sedang dalam perlombaan. Pencurian pun tidak hanya dilakukan oleh masyarakat kecil saja, bahkan di kalangan pejabat dan penguasa juga melakukan hal yang sangat tercela ini,”

Oleh : Rahma Yani,S.Pd

SANGAT memprihatinkan! Itulah kata yang menggambarkan kondisi masyarakat kita sekarang ini. Melihat kejahatan demi kejahatan terjadi di sekitar kita. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar bagi kita, Mengapa banyak aksi-aksi serupa terjadi di beberapa daerah di negeri kita ini?

Bukankah seharusnya saat Ramadhan setiap individu berlomba-lomba membersihkan hati, jiwa dan diri dari dosa dan maksiat, meningkatkan amal shaleh dan ibadah. Sebab sejatinya itulah salah satu adab memasuki bulan Ramadhan yaitu bertaubat dan terus memperbaiki diri.

Akan tetapi sepertinya ekspektasi dan realita zaman sekarang sangat jauh berbeda. Realitanya orang-orang malah semakin banyak yang melakukan pencurian. seakan-akan mereka sedang dalam perlombaan. Pencurian pun tidak hanya dilakukan oleh masyarakat kecil saja, bahkan di kalangan pejabat dan penguasa juga melakukan hal yang sangat tercela ini. Pencurian tersebut juga mereka lakukan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup.

Sungguh sangat ironis memang, Ketika ada orang-orang yang dengan gampangnya mengambil sesuatu bukan miliknya tanpa memikirkan kerugian yang dialami orang lain. kenapa? Bukankah masyarakat kita yang notabennya mayoritas muslim terkenal religius? Tidak lain dan tidak bukan Hal ini disebabkan oleh sistem kapitalisme – liberal yang seakan akan menormalisasi kejadian-kejadian seperti ini.

Seakan-akan kejahatan seperti ini sudah biasa terjadi di masyarakat kita. Kehidupan di dalam sistem ini meniscayakan manusia berbuat sesuka hati tanpa peduli halal dan haram. mereka bahkan tidak lagi peduli bagaimana cara yag baik dalam mendapatkan harta benda. Para pelaku kejahatan ini juga tak memiliki rasa takut melakukan maksiat, dan melupakan bahwa sejatinya hidup yang kita jalani akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT.

Maka dari itu disinilah islam hadir memberi solusi atas problematika yang sedang dialami umat sekarang ini. Solusi yang ditawarkan islam tidak hanya mampu menghukum para pelaku pencurian sesuai yang diperintahkan Allah SWT, tetapi juga mampu mencegah individu lainnya mencontoh perbuatan serupa. Dalam Islam kehidupan yang dibangun adalah berasaskan aqidah Islam. Masyarakatnya mempunyai kesadaran penuh akan hubungannya dengan pencipta-Nya.

Masyarakat akan sadar setiap perbuatannya akan dipertanggung jawabkannya di hadapan Allah SWT kelak. oleh karena itu, standar perbuatan manusia adalah halal haram. Masyarakat akan sadar dan tau apabila suatu perbuatan itu halal maka akan mereka lakukan dan apabila haram maka akan mereka tinggalkan.

Disinilah peran penting negara dalam mengedukasi dan memberikan sanksi hukum yang tegas kepada pelaku kejahatan sesuai Al Quran dan Sunnah.

Daulah Islam akan menerapkan sistem ekonomi Islam, yang akan menjamin tiap individu dan keluarga terpenuhi kebutuhan pokoknya, baik sandang, pangan, papan, maupun kebutuhan kolektif yakni keamanan, kesehatan, dan pendidikan. Oleh sebab itu pencurian akan dapat ditekan seminimal mungkin.

Negara juga akan membentuk ketaqwaan individu melalui kekuasaan yang dimiliki. Sehingga masyarakatnya mempunyai pola pikir dan pola sikap islam. Individu-individu yang bertakwa akan tampak nyata dalam kehidupannya. penerapan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari akan melahirkan kehidupan bermasyarakat yang aman dan nyaman.

Kontrol masyarakat juga akan dilakukan dalam proses berjalannya kehidupan. Negara akan memberikan sanksi sebagai palang pintu terakhir jika kemaksiatan tetap dilakukan tanpa peduli siapa yang melakukan kejahatan tersebut. Sanksi tegas yang diberikan negara akan dapat membuat efek jera pada pelakunya. Sistem inilah yang akan menyelesaikan kasus pencurian apapun faktor penyebabnya. (**)

*Penulis Adalah Aktivis Dakwah Alumni FKIP UMSU

Disclaimer :
Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan Lapan6Online.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi Lapan6Online.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.