Presidential Club

0
62
Muslim Arbi/Foto L Ist.

OPINI | POLITIK

Catatan Ringan
“Jika menggunakan pengalaman tiga presiden untuk memberikan saran dan pendapat, belum tentu bisa di pakai. Kalau tidak di pakai, akan berakibat, dianggap di lecehkan,”

Oleh : Muslim Arbi

SAYA di tanya media. Tentang Presidential Club. Saya jawab: Kalau Mas Bowo mau bikin Presidential Club. Akan muncul pertanyaan. Bowo tidak mampu pimpin negeri ini sehingga harus pake presidential Club?

Apa itu (PC) tidak semacam Tandem?

Latih terbang, dengan para layang? Itu bisa mengindikasikan Bowo belum siap sebagai presiden. Wong sudah puasa berkuasa sebagai Presiden sejak 2014. Sejak di kalahkan Joko Widodo yang menyakitkan. Tapi begitu di menangkan dengan KPU dan MK? Ko Tidak siap sehingga perlu tandem pake mantan presiden dengan Presidential Club?

Setelah terpilih melalui KPU dan di menangkan oleh MK saja. Prabowo masih menjabat sebagai Mentri Pertahanan. Seharusnya setelah di menangkan oleh KPU Bowo sdh harus mundur sebagai Mentri Pertahanan. Bahkan setelah di menangkan MK pun tak lepaskan jabatan menhan?

Memang untuk merebut jabatan presiden dan sebagai presiden itu dua hal yang berbeda.

Orang akan mencibir Prabowo kalau Presidential Club itu jadi di bentuk atau terbentuk.

Prabowo harus sadar tantangan di Era sekarang ini pasti beda di era Mega, SBY dan Joko Widodo. Setiap jaman akan punya persoalan dan tantangan yang lain dan berbeda.

Prabowo tidak perlu membentuk Presidential Club. Untuk apa? Era Presiden Megawati, berbeda dengan era Presiden SBY, demikian juga di era Joko Widodo.

Jika menggunakan pengalaman tiga presiden untuk memberikan saran dan pendapat, belum tentu bisa di pakai. Kalau tidak di pakai, akan berakibat, dianggap di lecehkan.

Megawati dan SBY punya partai, berakibat, partai di gunakan untuk kerjai Prabowo. Kalau Joko Widodo tidak punya partai, tapi bisa gunakan PSI untuk ganggu Prabowo, meski tidak punya kursi di Senayan. Dan itu bisa menciptakan prakondisi, suasan pemerintahan tidak kondusif dan stabil.

Sebaik nya Prabowo bergerak saja. Tidak perlu pakai Presidential Club.

Lha wong Presidential itu semacam Tandem, ko. Ngapain Bowo harus pake tandem.

Mantan mertua nya, Presiden Soeharto saja tidak pakai tandem, padahal belum punya jam terbang sebagai presiden ya.

Hemat saya, Mas Bowo tidak perlu pake tandem dengan Presidential Club itu.

Tapi dengan catatan, jangan menjadi foto copy Joko Widodo lagi. Bangsa dan negara ini akan semakin rusak dan kacau.

Tapi satu hal, bisa jadi Presidential Club itu perpanjangan tangan Orang2 mantan presiden untuk berkuasa.

Atau, bisa jadi Joko Widodo ingin berkuasa lagi dengan memperkuda Prabowo?

Di tepian Kali Brantas, Kamis, 8 Mei 2024. (**)

Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan