SDN 16 Garo’Go-Banggae Ujian Akhir Fase Pengganti UN (Ujian Nasional)

0
32
Kepala Sekolah SDN 16 Garo'Go, Fatahuddin, S.Pd /Foto : Ist.

EDUKASI

”Kami berharap agar siswa SDN Garo’go dapat menyelesaikan dengan baik ujian yang diberikan itu bisa menambah angka ijazah nanti ditambah lagi nilai rekapan selama belajar di SDN 16 Garo’Go,”

Banggae | Majene | SULBAR | Majene : Ujian ini di ikuti oleh semua SD kelas Vl, berlangsung tertib dan teratur semua siswa yang mengikuti terlihat serius dan hikmat ujian akhir fase ini akan berlangsung secara normal dalam waktu empat hari wajib, namun ada tiga hari setelahnya untuk praktek yang akan mendukung nilai ijazah.

SD Negeri 16 Garo’Go merupakan salah satu sekolah jenjang SD berstatus Negeri yang berada di wilayah Kec. Banggae, Kab. Majene, Sulawesi Barat. SD Negeri 16 Garo’Go didirikan pada tanggal 1 Januari 1970 dengan Nomor SK Pendirian yang berada dalam naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala Sekolah SDN 16 Garo’Go, Fatahuddin, S.Pd mengatakan,”Kami berharap agar siswa SDN Garo’go dapat menyelesaikan dengan baik ujian yang diberikan itu bisa menambah angka ijazah nanti ditambah lagi nilai rekapan selama belajar di SDN 16 Garo’Go semoga semua bisa mendapatkan nilai tertinggi dan menjadi bekal kelulusan,” jelas Fatahuddin, pada Senin (21/04/2025).

Fatahuddin menambahkan,” Ujian akhir fase salasatu evaluasi agar Daya serap siswa serta kemampuan seorang siswa dalam memahami dan menguasai materi pelajaran yang diajarkan di sekolah ini seringkali dievaluasi melalui tes atau penilaian lainnya untuk mengetahui seberapa baik siswa memahami konsep-konsep yang telah diajarkan,” tambahnya.

Perbedaan antara UN, AN, dan TKA
Ujian Nasional (2005-2021) Ujian Nasional (UN) berfokus pada materi pelajaran dan penguasaan kurikulum. Pesertanya adalah semua siswa kelas 9 (SMP) dan kelas 12 (SMA).

UN mencakup mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan 1 mata pelajaran pilihan. Hasil UN menentukan kelulusan siswa, tetapi tidak menjadi pertimbangan untuk seleksi masuk PTN.

Asesmen Nasional (2021-saat ini) Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) atau Asesmen Kompetensi Minimum berfokus pada literasi membaca, numerasi, dan karakter. Pesertanya adalah sampel siswa dari kelas 5 (SD), kelas 8 (SMP), dan kelas 11 (SMA). Hasil ANBK/AKM tidak menentukan kelulusan dan hanya digunakan untuk evaluasi sistem pendidikan.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti

Tes Kemampuan Akademik (mulai November 2025) Tes Kemampuan Akademik berfokus pada kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep. Pesertanya adalah siswa kelas 6 (SD), kelas 9 (SMP), dan kelas 12 (SMA). TKA mencakup mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan 2 mata pelajaran pilihan.

Hasil TKA tidak menentukan kelulusan tetapi menjadi indikator prestasi akademik dan dapat menjadi pertimbangan untuk jalur prestasi dalam seleksi masuk perguruan tinggi.

Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, TKA bersifat tidak wajib, artinya siswa tidak diwajibkan untuk mengikuti ujian ini. Namun, bagi siswa yang ingin memiliki kesempatan lebih baik ketika melanjutkan pendidikan, seperti melalui jalur prestasi, disarankan untuk mengikuti TKA. “Jadi dia untuk ikut itu tidak harus. Tapi kalau dia tidak ikut otomatis dia tidak punya nilai individual,” kata Mu’ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Senin (03/02/2025).

Salah satu alasan pendukung TKA tidak diwajibkan adalah karena banyak masyarakat yang menilai ujian akhir sebagai pemicu stres. Oleh karena itu, Mu’ti menyarankan agar siswa yang berpotensi stres tidak perlu mengikuti TKA. TKA akan memberikan nilai individual yang dapat digunakan siswa untuk mendaftar ke perguruan tinggi, termasuk kampus luar negeri.

Selain itu, nilai TKA akan dijadikan salah satu indikator untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dalam penerimaan mahasiswa baru, serta menjadi indikator seleksi jalur prestasi dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) bagi siswa yang ingin masuk SMP dan SMA. TKA akan mulai dilaksanakan untuk jenjang SMA/SMK/MA pada November 2025, yang akan diikuti oleh siswa yang saat ini berada di kelas 11. Untuk jenjang SD dan SMP, TKA akan dimulai pada tahun 2026 dan akan menjadi pertimbangan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun selanjutnya.

Persiapan untuk Menghadapi TKA
Bagi siswa kelas 11 yang akan menghadapi TKA pada tahun 2025, disarankan untuk:
• Sering berlatih soal-soal tipe HOTS (Higher Order Thinking Skills) agar terbiasa dengan pola soal yang membutuhkan analisis.

• Membiasakan diri berpikir kritis dalam setiap pembelajaran, dengan sering bertanya “Kenapa bisa begini?” atau “Bagaimana cara kerjanya?”

• Mulai membaca teks panjang yang berbobot, seperti artikel, jurnal, atau esai, untuk latihan memahami bacaan mendalam.

• Berlatih soal-soal logika dan analisis agar otak semakin tajam dan siap mengerjakan soal TKA yang membutuhkan pemikiran kritis.

Perubahan sistem ujian nasional ini merupakan langkah penting dalam perkembangan sistem pendidikan Indonesia, dengan fokus yang bergeser dari sekadar penguasaan kurikulum menjadi kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep. (*HGDP)