BUDAYA
”Dimana baru-baru ini bersama pihak dinas kebudayaan dan pariwisata membuktikan serta mengunjungi situs batu nisura (insure,red) batu yang ditulis dan diritualkan oleh orang-orang dulu terdapat tulisan Aksara Kaganangka, atau aksara Bugis dan batu itu sering disebut tempat Pappolongi Ulu (Pemenggal Kepala, red bahasa Bugis), “
Majene | SULBAR | Lapan6Online : Menindaklanjuti Surat Bupati Majene, Andi Achmad Syukri Tammalele dengan nomor Surat : T.000.1.5/701/lV/2025 tanggal 9 April 2025 perihal undangan tentang penguatan dan pelestarian cagar budaya di kabupaten Majene.

Wakil Bupati Dr. Hj. Andi Rita Mariani Basharo, di dampingi oleh Asisten l Mustamin pada Senin 21 April 2025 mengatakan,”Kami berharap agar dinas pariwisata dan kebudayaan segera membentuk tim dan melibatkan para komunitas agar majene kedepan bukan hanya dikenali sebagai Kota Pendidikan,”tegas Wabup Dr. Hj. Andi Rita Mariani Basharo.
Wabup Hj.Andi Rita mengharapkan,”Akan tetapi juga sebagai kabupaten Majene yang kaya dengan cagar budayanya sejarah tradisi serta kearifan lokal lainnya yang bisa berdampak kepada ekonomi masyarakat tentunya, ibu wakil bupati menambahkan agar kedepannya para lurah kepala desa bisa turut andil dan memberikan perhatian dan terlibat diwilayahnya masing-masing,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, Drs. H. Ahmad Djamaan, M.Si. didampingi Sekertaris Muh. Afiat Mulwan, Kabid Pengembangan Budaya serta Staf lainnya, pada kesempatan yang sama mengatkan,”Kita akan bekerjasama dengan komunitas-komunitas pemerhati sejarah budaya dan beberapa tokoh masyarakat yang punya potensi agar dapat meningkatkan dan melakukan yang terbaik buat kemajuan cagar budaya kabupaten Majene sesuai arahan bapak bupati dan ibu wakil bupati dalam waktu dekat ini akan segera kami laporkan beberapa kegiatan pokok dan pelaksanaannya,” jelas Drs. H. Ahmad Djamaan.

Drs. H. Ahmad Djamaan menambahkan bahwa,”Komunitas pemerhati sudah memberikan sedikit gambaran garis besar tentang adanya potensi potensi yang akan didiskusikan dikaji bersama dan pastinya akan menarik perhatian publik karena selama ini banyak sejarah di seluruhKabupaten yang masih tersimpan dan belum di gali dengan baik,” tambahnya.

Salasatu undangan yang belum sempat menyampaikan pendapatnya adalah Hasri Gandeng Daeng Pawuang, kepada awak media Hasri mengatakan bahwa,”Dimana baru-baru ini bersama pihak dinas kebudayaan dan pariwisata membuktikan serta mengunjungi situs batu nisura (insure,red) batu yang ditulis dan diritualkan oleh orang-orang dulu terdapat tulisan Aksara Kaganangka, atau aksara Bugis dan batu itu sering disebut tempat Pappolongi Ulu (Pemenggal Kepala, red bahasa Bugis), “ jelas Hasri.

Hasri menambahkan bahwa,”Menurut mereka tim sangat bagus dan menarik. Kalau tim dan pihak dinas masih butuh informasi serta sejarah, kami siap dan bersedia untuk memberikan informasi serta menceritakan referensi sejarah yang ada di kabupaten Majene khususnya yang mana masih belum di kupas dan dikaji para ahli,” pungkasnya. (*HGDP)